Festival Danau Maninjau Lestarikan Kesenian Minangkabau

Festival Danau Maninjau Pecahkan Rekor Muri

Festival Danau Maninjau (FDM) resmi dibuka Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Sabtu (6/10) di lapangan utama Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Jakarta. Acara tersebut menggalang kepedulian dan partisipasi masyarakat Minangkabau serta Indonesia secara umum untuk melestarikan Danau Maninjau yang saat ini tercemar.

“Dengan tema Kemilau Danau Maninjau, acara itu bertujuan untuk menggalang kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menyelamatkan Danau Maninjau yang saat ini tercemar karamba jaring apung (KJA),” kata Hendry Harmen, ketua umum Bamus Perantau Salingka Danau Maninjau (PSDM).

Dia mengatakan, festival tersebut untuk menggugah dan mengetuk hati Pemerintah Kabupaten Agam, Pemerintah Provinsi Sumbar hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo agar lebih serius memikirkan Danau Maninjau. Tentu yang sangat dibutuhkan adalah solusi agar danau yang menjadi sumber kehidupan itu kembali kemilau.

“Kami akan terus berjuang dan membantu pemerintah dalam menyelamatkan Danau Maninjau agar danau tersebut pulih dan indah lagi sehingga bisa diwariskan kepada anak cucu kita,” kata Hendry.

Untuk diketahui, acara FDM diselenggarakan dua hari penuh yang dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 22.00 WIB.

Ketua Panitia Festival Danau Maninjau 2018 Walneg S Jas mengatakan bahwa rangkaian acara FDM diikuti dengan pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk parade 1.000 tambua dan tansa (alat musik gendang Minangkabau), perlombaan tambua antargroup kesenian se-Indonesia, festival kuliner yang memanjakan pengunjung dengan berbagai hidangan kudapan asli ranah Minang, fashion show dan talks show busana Minang, permainan tradisional anak-anak di ranah Minang serta berbagai kegiatan lainnya.

Dalam keterangannya, Walneg menjelaskan kegairahan FDM begitu bergema di angkasa bumi perkemahan Cibubur yang dihadiri lebih dari 6.000 peserta untuk mengikuti rangkaian acara dengan semangat.

“Kemeriahan festival ini menunjukkan bahwa upaya memulihkan dan menyelamatkan Danau Maninjau banyak mendapatkan dukungan,” ujar jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Selain dibuka Gubernur Sumbar, pembukaan FDM ini dihadiri sejumlah tokoh Minang di Jakarta, beberapa anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Sumbar, jajaran direksi BUMN, beberapa bupati dan wakil bupati dari daerah sekitar Danau Maninjau, utusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan beberapa undangan lainnya.

Dalam laporannya, Walneg selaku ketua panitia FDM berharap ada tindak lanjut dari beberapa pimpinan daerah yang disepakati secara bersama guna mencarikan solusi bagi Danau Maninjau. sumber

Related Posts

Leave a Reply