Inilah Yang Kamu Rasakan Ketika Pacaran Dengan Orang Minang. Betulkah?

Inilah Yang Kamu Rasakan Ketika Pacaran Dengan Orang Minang. Betulkah?

SARIBUNDO.BIZ – Indonesia Sendiri dikenal Negara yang memiliki beragam budaya. Tak heran jika hubungan beda sukupun terjalin. Namun cinta kasih tak akan memandang budaya, karena cinta itu tumbuh dari mata turun ke hati.

Memiliki pasangan yang punya perbedaan budaya memiliki keunikan tersendiri. Begitu pula dengan kamu yang pacaran dengan orang Minang, segala keunikan pacaran sama Orang Minang seperti berikut ini pasti pernah kamu rasakan.

1. Sebelum kamu kenal dia, kamu menganggap semua orang Minang itu adalah orang Padang.

Awalnya, kamu beranggapan semua orang Minang itu adalah orang Padang. Pokoknya semua yang dari Sumatera Barat itu ya orang Padang. Namun, setelah kenal dia baru kamu tahu kalau orang Minang itu asalnya juga bermacam-macam. Jadi, kalau ada yang mengaku orang Minang, belum tentu kampung halamannya di Kota Padang.

2. Kebiasaan orang Minang yang merantau adalah berhemat, tak heran kamu jadi ketularan hemat.

Di perantauan, orang Minang ini cenderung terkenal pelit. Pastinya ini salah besar. Orang Minang ini bukan pelit tapi hemat. Kamu yang punya pacar orang Minang awalnya pasti ngerasain gimana iritnya orang Minang. Sebenarnya, pengiritan orang Minang terutama di rantau itu adalah cara untuk bertahan hidup. Ya namanya juga sedang merantau, jauh dari rumah, jauh dari keluarga, jadinya harus pintar-pintar berhemat.

Nah, justru bersama dia kamu jadi belajar untuk berhemat juga. Yang hemat-hemat gini nih cocok untuk diajak mengelola keuangan rumah tangga nantinya. Ciyeee!

3. Tidak semua Orang Minang terlahir sebagai pengusaha, tapi ‘gen berdagang’ tetap mengalir di dalam darah mereka.

Sudah dari zaman dahulu kala, kalau orang-orang Minang ini terkenal dengan jiwa berdagang. Jiwa berdagang ini sepertinya sudah mendarah daging dan turun temurun bagi orang Minang. Tak heran banyak orang Minang yang menjadi pengusaha sukses di Indonesia. Contohnya Tariq Halilintar dan istrinya, pengusaha berdarah Minang yang memiliki sebelas anak dan seluruhnya pandai berdagang.

4. Kadang suka cemburu sih kalau ketemu temannya yang sesama orang minang, kayaknya akrab banget.

Persaudaraan orang Minang memang erat, apalagi pas di rantau. Mulanya, kamu suka cemburu kalau dia ketemu orang Minang yang berlawanan jenis dan langsung akrab. Rasanya, mereka langsung ngomong dengan bahasa yang nggak kamu pahami dan kamu jadi terasa jadi tenggelam. Tapi lama-lama kamu paham kok itu memang bagian dari solidaritas mereka saja.

5. Kalau dia habis pulang kampung, pasti dibawain rendang, keripik sanjai yang super enak.

Waktu dia lagi pulang kampung, tentunya kamu akan kangen dia. Tapi, di sisi lain, juga senang karena pasti nanti dia pulang bawa oleh-oleh yang super enak. Kalau dia balik ke rantau, ibunya selalu membawakan keripik sanjai, rendang lengkap dengan sambal, pokoknya masakan Minang yang benar-benar bikinan orang Minang dan berasal dari Tanah Minang. Rasanya, jelas beda dengan masakan Minang yang dijual di warung-warung di Jawa. Apalagi yang ada tulisannya “Padang Murah”, jelas beda!

6. “Kalau jodoh nikah sama orang Minang, kamu yang laki-laki dibeli”. Apa benar begitu?

Pandangan ini yang juga sering kali dibayangkan tentang orang Minang. Memang sih, orang Minang terkenal dengan garis keturunan matrilineal atau berdasarkan garis ibu. Sebenarnya istilah yang tepat bukanlah ‘dibeli’ tapi ‘dijapuik’ atau dijemput. Yang melakukan tradisi tersebut umumnya adalah orang minang dari daerah Pariaman.

7. Kamu sudah sering membayangkan kalau nanti nikah disuguhi dengan perang pantun.

Kamu yang punya pacar orang Minang, pasti udah membayangkan kalau di pernikahanmu nanti bakal ada perang pantun bersautan-sautan yang seru karena di Minang terkenal dengan tradisi berpantunnya. Tapi, kamu nggak perlu khawatir atau buru-buru belajar berpantun. Ada juru pantun yang bisa kamu mintai tolong

8. Yang bikin kamu suka, meski berbeda suku, dia masih nyambung sama keluargamu.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijungjung. Begitulah salah satu pantun yang dipegang teguh orang Minang di rantau. Pedoman inilah yang bikin orang Minang bisa sukses diterima di rantau. Begitu pula dengan dia yang bisa dengan mudah diterima di keluargamu. Meskipun berbeda latar belakang suku, dia nggak menutup diri dengan acara tradisi yang ada di keluargamu.

Disarikan dari hipwee

Related Posts

Leave a Reply