Salah satu kuliner otentik minang yang makin susah ditemukan adalah Ampiang Dadiah. Sepinya peminat sehingga menurunkan produksi fermentasi susu kerbau ini. Hanya beberapa restoran tertentu yang masih mempertahankan menu ini, itupun jumlahnya tidak banyak.
Ampiang dan Dadiah. Ampiang merujuk pada Emping, bahan makanan (beras ketan) yang ditumbuk kemudian dikeringkan. Sedangkan dadiah adalah hasil fermentasi susu kerbau. Keduanya biasanya dihidangkan sepinggan (dalam satu piring). Perpaduan emping dengan rasa asam yoghurt khas minang ini akan semakin mantap dengan tambahan saka (air gula merah), sedikit serutan kelapa, dan es biar lebih nikmat dan segar.
Cara Membuat Ampiang Dadiah
Resep dalam membuat dadiah secara umum mirip dengan fermentasi Yoghurt pada umumnya. Hanya saja, wadah yang digunakan yang berbeda. Pertama sekali, susu kerbau yang diperah dibekukan dalam wadah yang terbuat dari potongan bambu berukuran 25 – 30 cm. Kemudian wadah ditutup dengan daun pisang atau plastik. Butuh setidaknya 2 hari agar susu terfermentasi sempurna menjadi dadiah.
Hasil fermentasi ini bisa bertahan seminggu. Untuk menikatinya biasanya ditambahkan dengan Ampiang (emping). Ampiang adalah beras ketan yang ditumbuk hingga pipih.
Penyajian Ampiang Dadiah
Hasil fermentasi susu kerbau ini sebenarnya bisa langsung dinikmati. Hanya saja, meskipun rasanya segar tapi kadang meninggalkan rasa tidak enak di tenggorokan. Umumnya, dadiah dihidangkan dengan emping, dan ditambah dengan sedikit gula merah cair.
Jaman dahulu bahkan dadiah dinikmati bersama nasi sebagai pengganti lauk. Caranya, dadiah dibubuhi dengan potongan cabe. Namun cara ini sangat old fasioned sekali.
Manfaat Ampiang Dadiah
Sebagai makanan hasil olahan susu tentunya dadiah memiliki banyak nutrisi. Menu kuliner ini dipercaya mampu menurunkan kolestrol dan tekanan darah, dan memacu kerja jantung. Selain itu, makanan ini juga ampuh untuk penambah stamina dan daya tahan tubuh.
Makanan yang biasanya ditemukan di wilayah Bukittnggi, Tanah Datar dan padang panjang ini sudah mulai langka. Hanya beberapa tempat kita masih bisa menemukan makanan ini. Misalnya di Rumah Makan Simpang Raya- Bukittingi, Atau di Rumah Makan Gumarang-Padang panjang yang masih setia menyediakan menu ini.
Untuk menggaet minat dari kalangan muda, biasanya menu ini divariasikan, misalnya dibuatkan es Ampiang Dadiah, Atau dihidangkan dengan es campur, dll. Sehingga kuliner yang kesannya sangat inyiak-inyiak, mulai diminati oleh generasi muda minang. Baca : Olahan Ketan Susu Khas Minang