Wisata Ranah Minang yang Romantis dan Legendaris

Wisata Ranah Minang yang Romantis dan Legendaris

SARIBUNDO.BIZ – Keindahan Sumatera Barat tak akan ada habisnya. Sekarang saatnya kita melihat tempat romantis dan legendaris yang akan memanjakan siapapun yang menginjakkan kaki bersama. Ada suasana romantis yang tercipta di balik cerita yang legendaris dari tempat ini. Yuk, kita lihat apa saja wisata ranah Minang yang romantis dan legendaris.

Pantai Air Manis

Pernah mendengar kisah Malin Kundang? Ya, kisah legenda seorang anak asal Sumatera Barat yang dikutuk ibunya menjadi batu. Kisah ini sebenarnya mengajarkan kita untuk patuh dan taat kepada orang tua, khususnya ibu. Tapi Malin yang dari keluarga miskin, malu mengakui ibunya di depan istrinya yang keturunan bangsawan. Jadilah ia membohongi diri sendiri dan seiisi tepian pantai saat itu. Siapa sangka, murka sang ibu menjadi saksi fenomena yang meluluhlantakkkan kapal Malin Kundang sehingga menjadi batu. Kini, sisa-sisa batu yang dikenal si Malin Kundang itu masih tersujud di tepian pantai Air Manis. Nikmatilah hembusan angin dengan suasana romantis diantara batu-batuan Malin Kundang yang legendaris itu.

Jembatan Siti Nurbaya

Siti Nurbaya adalah tokoh utama dalam novel Kasih Tak Sampai karya sastrawan mahsyur Marah Rusli. Lokasi cerita novel ini mengambil latar di Padang, Sumatera Barat.

Banyak tempat yang dikaitkan dengan isi cerita dalam novel ini. Salah satunya adalah makam Siti Nurbaya yang terletak di sebuah bukit padang tak jauh dari tempat ini yang dikemas dalam lingkungan taman bernama Taman Siti Nurbaya.

Nah, jembatan ini adalah jembatan yang akan membawa anda menuju lokasi makam Siti Nurbaya tersebut. Berada di atas Muara Batang Arau akan menjadikan Anda merasakan suasanan romantis saat membawa orang-orang tersayang Anda. (Baca Juga: Perantau Minang yang Bertumpuh Pada Doa Orangtua)

Jam Gadang

Wisata yang satu ini sudah tak asing lagi sebagai tempat wisata ranah Minang yang romantis. Terletak di Bukittinggi, jam ini dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia – Belanda.

Tak salah kalau Anda membuat daftar list untuk beromantis ria di tempat ini sambil menikmati sejarahnya yang legendaris. Wisata ranah Minang yang satu ini benar-benar menjadi favorit pengunjung Indonesia maupun macanegara.

Lembah Harau

Udara segar ditemani hijaunya padi dan pepohonan, membuat Anda dan orang terkasih menjadi lupa pulang.

Lembah ini berada di Desa Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Berkunjung ke sini seakan melihat paparan lembah yang asri dipagari dinding batu yang tinggi. Tapi siapa sangka, kalau lembah ini memiliki legenda yang cukup membuat bulu rona merinding.

Greet Wall Koto Gadang

Wisata ranah Minang romantis nan legendaris selanjutnya adalah Great Wall Koto Gadang. Bangunan yang dikenal juga dengan sebutan Great Wall “China”nya Sumatera Barat ini terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat. Hamparan alam yang indah menawan serta tempat berolahraga kaki dengan menaiki jenjang yang konon jumlahnya seribu.

Janjang Seribu (Tangga Seribu) ini membentang dari Ngarai Sianok sampai ke ujung Nagari Koto Gadang. Anda dapat memandangi taman kota dan lanskap eksotis Ngarai Sianok. Great Wall Koto Gadang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan dibangun secara bergotong royong.

Istana Pagaruyung

Wisata ranah Minang romantis terakhir adalah sebuah istana yang megah. Ini adalah bangunan rumah adat  Minangkabau berbentuk rumah gadang  yang dibuat dengan mempedomani Istana yang pernah ada sebelumnya dan mempedomani bangunan rumah gadang lainnya.

Komplek Istano Basa Pagaruyung yang mulai dibangun pada tanggal 27 Desember 1976 ini adalah nama tempat tinggal keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau pada masanya, konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat.

Tak heran kalau istana ini menjadi tempat romantis ranah minang yang layak untuk Anda kunjungi.

 

Related Posts

Leave a Reply