Ustaz Abdul Somad Menemukan Kampung Halamanya Saat Berdakwah Di Bukittinggi

Ustaz Abdul Somad Temukan Kampung Halaman Saat Berdakwah Di Bukittinggi

Safari dakwah Ustaz Abdul Somad, Kali ini, mubaligh tersebut mengisi rangkaian acara di Bukittinggi, Sumatra Barat. Warga setempat antusias dalam menyambutnya.

UAS sendiri mengaku gembira kapanpun berkesempatan mengunjungi Ranah Minang. Bahkan, menurut dia, masyarakat setempat dari berbagai kalangan menyambutnya tidak lagi sebagai seorang penceramah, tetapi juga bagian dari keluarga besar.

“Orang Minang tidak menganggap saya penceramah undangan, tetapi sudah anak kemenakan nan pulang suruik ka kampuang halaman,” ujar Ustaz Abdul Somad (UAS).

Alumnus Universitas al-Azhar (Mesir) itu mengungkapkan rasa kagumnya terhadap budaya Minangkabau. Ada banyak kearifan lokal yang dapat dijumpai di sana. Keindahan tidak hanya muncul dari lingkungan alamnya yang berbukit-bukit, bergunung-gunung, dan membentang penuh pesona. Nilai-nilai estetis dan filosofis juga diperoleh dari khazanah sastranya, semisal pepatah-petitih (peribahasa).

Sebut saja, “Alam takambang jadi guru, satitiak jadikan lawik, sakapa jadikan gunung.” Ungkapan itu bermakna, orang hendaknya belajar mengamati alam sekitarnya dan menemukan hikmah sebagai pedoman kehidupan.

Dalam konteks keislaman, ialah “Adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah.” Tatanan adat berjalan seiring dengan tuntunan agama Islam, sementara itu, di saat yang sama, seorang ulama hendaknya memahami kearifan lokal secara komprehensif. Dengan kata lain, tidak mungkin memisahkan antara adat dan agama dalam kultur masyarakat Minangkabau.

“Aplikasinya dalam bentuk nagari madani, memakmurkan masjid, mengaji ka surau, serta amar ma’ruf nahi munkar,” jelas peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu.

Related Posts

Leave a Reply