Rumah Gadang merupakan rumah adat kebanggan masyarakat minang. Hingga saat ini di provinsi tersebut kita masih bisa menjumpai rumah gadang yang orisinil, terutama di daerah Nagari Sumpur, Batiputih Selatan, Kabupaten Tanah Datar.
Pada masa pemberontakan PRRI di Sumatera Barat, ada lebih dari 200 rumah gadang dengan arsitektur asli dan orisinil di daerah ini, tapi pada pergolakan itu, rumahr-rumah adat banyak yang dibakar. Saat ini mungkin kita hanya bisa menemukan sekitar 60an rumah gadang.
Rumah Gadang memiliki struktur dan keunikan sendiri terutama ukiran rumah gadang sehingga tidak banyak tukang mampu membuatnya seperti dulu. Biaya membuat bangunan artistik ini pun tidak murah alias mahal.
Rumah Gadang memiliki tonggak tuo. Tonggak tuo ini merupakan pondasi awal dari pembagunan sebuah rumah gadang dan akan menjadi tiang utama rumah tersebut. Tonggak tuo berasal dari kayu hutan yang kokoh dan tahan lama. Kayu yang akan menjadi tiang utama rumah gadang haruslah bertekstur sangat keras, kering, dan tidak lagi mengandung air. Bahkan banyak tonggak tuo ini yang tidak bisa dipaku.
Ukiran Rumah Gadang
Rumah Gadang memiliki ukiran-ukiran yang sangat artistik dan memiliki “anjuang”. Anjuang adalah merupakan ruang tambahan yang mempunyai ketinggian lebih di antara ruang lainnya. Anjuang biasanya berada di ujung kanan dan kiri rumah gadang.
Motif ukiran rumah gadang sendiri terdiri dari berbagai macam jenis motif di antaranya, kaluak paku, daun bodi, saik ajik, dan siriah gadang. Arah rumah gadang pun tidak sembarangan. Sisi kiri dan kanannya akan dibangun memanjang dari utara ke selaran, sehingga tidak terkena langsung panas matahari dan angin. Kemudian, bagian muka dan belakang akan otomatis menghadap timur dan barat.
Motif dan ukiran rumah gadang mengandung makna dan artinya tersendiri. Selain itu, ada juga motif ukiran rumah gadang yang melambangkan campur tangan belanda ketika masa penjajahan dulu.
Rumah gadang merupakan bagunan yang megah, tapi seiring perkembangan zaman, banyak yang kurang peduli sehingga menjadi kurang terawat dan cenderung terbengkalai. (baca juga: Rumah Gadang Terunik Di Indonesia)