SARIBUNDO.BIZ – Makan Bajamba adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dalam berbagai upacara adat. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama islam dan dalam berbagai upacara adat dan pertemuan penting lainnya.
Makan bajamba dilakukan secara bersama-sama dengan duduk berkelompok membentuk lingkaran. Umumnya dalam sebuah kelompok terdapat tiga hingga tujuh orang yang duduk melingkar.
Di tengah kelompok yang duduk melingkar terdapat sebuah dulang yang berisi nasi dengan lauk pauk.
Tradisi ini diyakini masuk pada abag ke tujuh yang berasal dari daerah Kota Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Sesuai dengan filosofi hidup masyarakat Minang, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, adat dlam makan bajamba didasarkan paa hadits.
Ada berbagai macam cara makan bajamba, tergantung masing-masing daerah. Satu hal yang membedakan cara makan daerah satu dengan daerah yang lain adalah jenis makanan yang disajikan.
Tradisi ini diawali pembukaan oleh pemuka adat, pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an kemudian dilanjutkan dengan berbalas pantun khas Sumatra Barat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengikuti tradisi makan bajamba. Satu diantaranya adalah saat memasukan nasi ke dalam mulut dengan cara dilempar dari jarak yang dekat.
Selain itu posisi duduk pun harus mengikuti aturan tradisi. Bagi laki-laki duduk dengan basilo (bersila) sementara perempuan duduk dengan cara basimpuh (bersimpuh).