Tourism Malaysia Sasar Market Sumatera Barat

Minat masyarakat Sumbar berlibur ke Malaysia makin tinggi. Peluang ini ditangkap sejumlah pelaku tourism untuk memfasilitasi pemberangkatan nyaman dan terjadwal.

Timbalan Ketua Pengarah (Perancangan) Tourism Malaysia En Zulkifli MD Said, menjelaskan Tourism Malaysia didampingi Direktur Tourism Malaysia Medan Azhari Haron, Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah menyatakan Provinsi Sumbar merupakan salah satu pangsa pasar potensial bagi negeri jiran untuk sektor pariwisata dan kesehatan.

“Jumlah pelancong asal Sumbar yang datang ke Malaysia baik untuk berwisata dan berobat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun ini kami targetkan sekitar 200 ribu pelancong asal Sumbar ke Malaysia,” kata Timbalan Ketua Pengarah (Perancangan) Tourism Malaysia En Zulkifli MD Said di Padang, Selasa (25/6/2019).

Pernyataan itu disampaikannya pada Tourism Malaysia Produk Seminar 2019. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Berjaya Hotel Penang, Sunway Lagoon, Institut Jantung Negara, Penang Adventist Hospital, Asian Overland Services Tours & Travel Sdn. Bhd.

Ia menjelaskan masyarakat Indonesia umumnya dan Sumbar khususnya gemar berobat ke Malaysia. Sehingga dalam program ini Tourism Malaysia Medan mengundang beberapa produk wisata seperti biro perjalanan, hotel dan rumah sakit dalam program bisnis yang diberi nama Malaysia Truly Asia Travel Mart 2019.

“Kita melakukan berbagai upaya menarik banyak kunjungan wisatawan, seperti promosi, seminar produk pariwisata, mengundang jurnalis dan blogger ke Malaysia, kerjasama dengan biro perjalanan di sejumlahkota di Indonesia, termasuk dari Sumbar,” katanya.

Zulkifly dalam kesempatan itu menyebutkan tentang tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan Indonesia. Indonesia berada di peringkat ke dua di bawah Singapura dengan total kunjungan sebanyak 3,3 juta pelancong pada 2018, dan pada 2019 diperkirakan orang Indonesia yang melancong ke negara jiran itu sebanyak 4 juta orang.

Hingga Maret 2019, kunjungan wisatawan ke Malaysia meningkatan sebesar 2.7%, mencapai 6.7 juta orang. Pelancong dari Indonesiameningkat sebanyak 17.1% mencapai 924,916 orang.

Ketika ditanya wartawan strategi apa saja yang akan dilakukan Tourism Malaysia untuk mendatangkan banyak wisatawan asing ke negara itu, terkait Visit Malaysia 2020. Zulkifly menjelaskan, Visit Malaysia Year (VMY) pertama kali diluncurkan pada tahun 1990 dengan tema “Fascinating Malaysia Year of Festivals”. Malaysia memetakan 7,4 juta daripada 4,8 juta pada tahun 1989.

Agar wisatawan dapat dengan mudah mengenali Malaysia, orang utan, spesies langka yang ditemukan di Malaysia Timur digunakan sebagai maskot dan diberi nama Wira. Selain itu, landmark terkenal Kuala Lumpur, bangunan Sultan Keberhasilan VMY 1990 memacu VMY lain pada tahun 1994.

Kali ini, temanya adalah “Fascinating Malaysia. Naturally More”. VMY ketiga diluncurkan pada 2007 bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-50 Malaysia. Oleh karena itu, tema “Celebrating 50 years of Nationhood” paling sesuai untuk mencerminkan perayaan ulang tahun yang penting ini. Upaya-upaya juga ditingkatkan dalam semua kegiatan periklanan dan promosi, termasuk seruan untuk bertindak “The time is now. The place is Malaysia. Secara keseluruhan, VMY 2007 mencatat keberhasilan luar biasa di luar ekspektasi dengan 20,97 juta kedatangan turis dan RM46,1 miliar dalam penerimaan turis.

Pada tahun 2014, katanya, Malaysia merayakan Tahun Kunjungan Malaysia yang keempat dengan tema “Celebrating 1Malaysia Truly Asia” untuk mencerminkan keragaman dalam persatuan semua orang Malaysia. Proboscis Monkey dipilih sebagai maskot sementara kampanye promosi telah dimulai pada 2013 dengan serangkaian acara dan kegiatan khusus selama setahun yang mengarah ke VMY 2014.

“Kampanye Visit Malaysia berlanjut ke Visit Malaysia 2020. Segera kita akan merancang satu paket wisata dengan agen-agen di wilayah Sumatra yang akan menarik lebih banyak lagi minat masyarakat dari Sumatera ini melancong ke Malaysia. Selain berlibur, paket ini nantinya akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti shopping, medical check up, homestay, dan olahraga (cycling),” ungkapnya.

Menyinggung tentang kegiatan-kegiatan yang disukai pelancong dari Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat khususnya, Zulkifly menyebutkan, bahwa orang Sumatera Barat senangnya berlibur ke Kuala Lumpur, shopping, leisure bersama-sama keluarga, membawa anak-anak ke Taman Tema dan juga berobat. Selain itu mengunjungi kerabat yang ada di Malaysia, khususnya Negeri Sembilan.

Dalam acara bertajuk “Tourism Malaysia Product Presentation 2019” pihaknya memperkenalkan produk dan jasa mereka kepada masyarakat Kota Padang.

Ketua ASITA Sumbar Ian Hanafiah mengapresiasi langkah Malaysia yang tengah gencar membidik Indonesia pada umumnya Sumbar khususnya sebagai pasar wisata Malaysia, dan berharap ada kerja sama yang saling menguntungkan antara Malaysia dan para pelaku pariwisata di Padang.

Padang merupakan market yang memiliki potensi besar untuk wisatawan asal Malaysia, begitu juga sebaliknya. Padang juga merupakan pintu masuk penerbangan dari wilayah Indonesia barat sehingga bisa menjadi pintu masuk ke Malaysia.

“Di tengah persoalan tiket pesawat imi, diharapkan agent-agent di Padang akan kembali mengenal destinasi dan aktivitas wisata baru di Malaysia,” tutupnya.

Related Posts

Leave a Reply