SARIBUNDO.BIZ – Kopi biasanya dibuat dari biji tanaman kopi yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan minuman dengan rasa yang dalam, dan aroma yang khas dengan warna yang pekat.
Namun di Payakumbuh, Sumatera Barat, kopi tidak diolah dari biji melainkan daun tumbuhan kopi. Minuman khas tersebut dinamakan “kopi kawa”.
Salah satu stan di Festival Jajanan Minang 2016, Amer’s Keik milik Andhian Nurmala atau akrab disapa Mala adalah penjual kopi kawa, minuman yang langka dan bercitarasa unik ini.
“Ini kopi khas dari Payakumbuh. Sebenarnya ada cerita sedih di balik kopi ini,” kata Mala.
Ia kemudian bercerita, kopi ini dibuat oleh masyarakat Payakumbuh saat zaman penjajahan Belanda. Tepatnya saat kebijakan tanam paksa diberlakukan kepada masyarakat. Mereka menanam tapi tak bisa minum kopi karena semua biji kopi diambil oleh Belanda.
Akhirnya untuk mengurangi rasa sakit hati, diambillah daun-daun kopi itu, diasap kemudian dikeringkan dan direbus. Jadilah kopi kawa,” papar Mala
Menurut Mala, saat ini kopi khas ini sudah semakin langka.
“Di Jakarta cuma ada satu kedai. Kalau di Payakumbuh sendiri masih ada. Saya sendiri membeli daun kopi kawa ini langsung dari Payukumbuh,” katanya.
Untuk mengolah kopi kawa, daun kopi yang sudah diasap dan dikeringkan hanya perlu direbus di panci tanah liat.
“Harus panci tanah liat. Kalau panci alumunium takutnya bereaksi,” kata Mala.
Untuk menambah rasa nikmat kopi kawa, Mala menambahkan kayu manis dan gula merah yang sebelumnya telah dicampurkan dengan cengkeh.
Kata Mala, kopi kawa sangat baik untuk orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
“Hanya saja (minumnya) yang original, jangan dicampur gula. Minumnya seperti teh saja. Sehari boleh lebih dari sekali,” kata Mala.
Mengonsumsi kopi jenis ini tak menimbulkan reaksi pada lambung atau jantung yang berdegup kencang layaknya meminum kopi biasa. Kopi ini juga minim kafein.
Namun jika ingin merasakan sensasi minum kopi yang berbeda, jelas kopi dari minang ini patut dicoba. Jika Anda sudah mencobanya, tuliskan komentar Anda di bawah ini 🙂