Suku Sikumbang: Belum Mengenal Tulisan dan Bahasa Masih Asli

SARIBUNDO.BIZ – Suku Sikumbang adalah salah satu suku di Minangkabau yang banyak berkembang di antara suku-suku di Minangkabau.

Suku Sikumbang termasuk juga suku yang belum mengenal tulisan dan bahasanya pun masih asli.

Asal Usul Suku Sikumbang

Si Kumbang sendiri bermaksud Harimau Kumbang (Harimau berwarna hitam). Dulunya orang-orang suku Sikumbang merupakan keturunan tamil India berkulit hitam dan memiliki keahlian bela diri berupa silat Harimau yang terkenal.

Di nagari tertua dalam wilayah Minangkabau, yakni di nagari Pariangan, suku ini merupakan suku yang berperan sebagai hulubalang nagari, karena dalam suku Sikumbang, kaum laki-laki berjumlah banyak dan sangat ahli dalam beladiri.

Selain itu, suku ini juga siutus untuk ke batipuh meredakan perselisihan antara masyarakat batipuh ateh dengan batipuh bawah, yang mana pertikaian dipicu oleh perbedaan paham antara Bodi Caniago dengan Koto Piliang.

Pemimpin dari suku ini yaitu seorang pendekar yang diberi gelar Tuan Gadang. Seluruh anggota suku Sikumbang mengabdikan diri pada Tuan Gadang. Atas keberhasilan suku ini meredakan pertikaian di Batipuh, Tuan Gadang pun diberi gelar kembali, dengan gelar Harimau Campo Koto Piliang.

Ilmu bela diri Suku Sikumbang

Ilmu Silek Harimau Campo

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa harimau campo adalah komandan yang memimpin tim ke daerah Luhak Agam. Karena akrab dengan masyarakat Minangkabau di Agam, anak dari Luhak Agam disebut macan. “Harimau Campo” juga mengajarkan silek tuo (silek yang asli) kepada generasi yang secara dominan diwarnai dengan gerakan imitasi harimau dari daerah asalnya.

Ilmu silek kuciang siam

Selain ilmu silek Minangkabau yang dikembangkan di Canduang Lasi oleh Kuciang Siam dari generasi ke generasi. Secara umum masih silek Tuo (silek tua), tetapimpada dasarnya gerakan dominan dengan gerakan kucing, sebagai hewan peliharaan rumah untuk melindungi dari gangguan tikus.

Gerakan kucing sangat lembut dan tenang tetapi berbahaya jika tertangkap olehnya. Ketika meras diri dihancurkan, yang pertama jatuh adalah kakinya dan tidak akan nyenyak, seperti tidak menginjak tanah. Dalam gerakan silek, ada gerakan yang disebut “jatuah Kuciang” berarti jatuh ke bawah seperti kucing.

Ilmu silek Kambiang hutan.

Kan-bin atau Kambiang hutan yang berasal dari Cambay Malambar utara juga mewarisi ilmu atau Silek Tuo Silek Usali oleh Datuak Suri Dirajo. Ilmu Kambiang Hutan Silek dikembangkan di daerah Luhak Limapuluh Kota, yang cirinya semacam ini bertindak lebih silek gerakan menggunakan tangan di samping itu juga menggunakan memukul kepala dan kaki persimpangan tak terduga oleh lawan.

Ilmu silek Anjiang Mualim

Anjing Mualim yang berasal dari Hindi Selatan Persia atau Gujarat mengembangkan Ilmu Silek rantau Pesisir (Wilayah Rantau). Ketika kami anggap seharunsya keberadaan Bukit Barisan (pegunungan) membentang dari Utara ke Selatan Barat Timur dan dari pemerintah pusat ke Selatan bisa melihat etnis pegunungan dimulai dari Angkola, Mandailing, Minangkabau, Lebong, Rawas, Pasaman, Gunung Merapi, Gunung Seblat, Gunung Kaba, Gunung Dempo dan sungai mengalir dan pergi ke muara ini Pantai Timur Sumatra.

Ini adalah tempat An-jin memimpin bagi pembangunan daerah asing serta tumbuh dari masyarakat. Semacam ini digunakan Silek gerakan pertempurn dan pertahanan dalam bentuk lingkaran.

Silek Usali (Silek Tuo) Silek Lama.

Ilmu gayuag milik Datuak Suri Dirajo dan kombinasi dengan tiga jenis Silek di atas, adalah menciptakan silek jenis bervariasi dari pertahanan diri dari Tanah Basa.

Kerabat Suku Sikumbang

Suku Sikumbang bersekutu dengan suku-suku lain di Minangkabau terutama Suku Tanjung, Suku Koto, Suku Piliang, Guci dan suku lainnya.

Penyebaran

Suku Sikumbang termasuk suku yang cukup merata penyebarannya di seluruh Minangkabau sebagaimana beberapa suku besar lainnya yaitu Suku Piliang, Malayu, Caniago, Tanjuang, Guci dan suku-suku lainnya.

Tokoh Suku Sikumbang

Berikut merupakan tokoh yang berasal dari suku Sikumbang, antara lain;

Taufiq Kiemas, kelahiran Jakarta dan merupakan suami dari Megawati Soekarnoputri, Mantan Presiden RI. Dia diberi gelar oleh warga Suku Sikumbang di Istana Pagaruyung dengan Gelar Datuk Basa Batuah

Related Posts

Leave a Reply