Banyak cara masyarakat Minang menyambut datangnya hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya di Kabupaten Solok Selatan, ada permainan sepak bola yang dilakukan di sawah atau tempat berlumpur, ball lunau namanya.
Ball Lunau ini merupakan tradisi sejak lama di Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak pada zaman dahulu, dan hingga kini tradisi ini masih dipertahankan, dalam Bahasa Minang Ball Lunau artinya sepak bola lumpur.
Cara bermainnya hampir sama dengan permainan sepak bola, namun dimainkan di lapangan yang penuh lumpur di persawahan dan dimainkan 5 hingga 6 orang dalam satu tim dalam jangka waktu 10 menit per babaknya.
Biasanya permainan ini dimainkan setelah panen padi di daerah itu dan dipadukan dalam penyambutan masa tanam, namun disaat sekarang kegiatan ini digelar pada momen-momen tertentu seperti, menyambut bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan perayaan kemerdekaan.
Jadi Ajang Silaturahmi Para Perantau
Kegiatan ini, juga menjadi daya tarik bagi perantau untuk pulang ke kampung halamannya, karena bagi mereka bisa kembali mengenang masa-masa kecilnya bersama, dan ini tidak lagi bisa ditemui di daerah perkotaan.
Sehingga mereka yang dulu sempat main bersama, bisa mengulang kenangan dengan adanya permainan Ball Lunau ini. Termasuk mereka yang telah pergi merantau dan mudik pada Hari Raya Idul Fitri juga bisa bersua bersama sanak family dan teman yang masih menetap di kampung.
Selain itu, pada kegiatan ini juga menjadi tali silaturahmi antar pemuda, sehingga diharapkan dapat memupuk persaudaraan antara sesama.
Acaranya pun riuh, gelak tawa serta sorakan memacu semangat para pemain, yang keluar sebagai pemuncak lomba akan mendapatkan hadiah, namun biasanya hadiah tersebut akan dibagi bersama-sama oleh peserta yang ikut sebagai tanda kebersamaan.
Selain menyemarakkan perayaan Hari Raya Idul Fitri, kegiatan ini diharapkan juga menjadi pemersatu dan dapat menjalin tali silaturahmi antara sesama pemuda. Sumber: RadioTemanSejati TVRI