Profil Mayjen TNI Mohamad Hasan, Putra Minangkabau Dilantik jadi Pangdam Jaya

Profil Mayjen TNI Mohamad Hasan, Putra Minangkabau Dilantik jadi Pangdam Jaya

Mayjen TNI Mohammad Hasan ditunjuk Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjadi Pangdam Jaya. Mayjen TNI Mohamad Hasan resmi menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya yang sebelumnya menjabat Pangdam Iskandar Muda

Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima Nomor Kep/267/III/2023. Kepala Pusat Penerangan TNI Laksmana Muda (Laksda) Kisdiyanto telah membenarkan informasi dalam SK tersebut.

Pemberhentian dan penunjukan pejabat di lingkungan TNI itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Kep/267/III/2023. Surat itu dikeluarkan di Jakarta 8 Maret 2023 tertanda Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono.

Mohamad Hasan menggantikan Mayjen Untung Budiharto yang akan memasuki masa purnatugas. Adapun Hasan sebelumnya menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda. Hasan pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI ketika Panglima TNI saat itu, Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto menunjuknya sebagai orang nomor satu di Kopassus per 26 Agustus 2020.

Saat itu, Hasan menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang dipercaya mengemban jabatan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat. Sebelum diangkat menjadi Danjen Kopassus, ia terlebih dulu menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus.

Setelah itu, pada November 2021, Jenderal (Purn) Andika Perkasa yang saat itu menjadi Panglima TNI, menunjuk Hasan sebagai Pangdam Iskandar Muda menggantikan Mayjen TNI Achmad Marzuki.

Profil Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan

Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan merupakan perwira tertinggi TNI-AD. Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan sejak 8 Maret 2023 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam Jaya. Sebelum menjabat Panglima Kodam Jaya, dia ditunjuk menjadi Pangdam Iskandar Muda yang dipromosikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sejak 9 Desember 2021.

Mohamad Hasan merupakan kelahiran Bandung pada 13 Maret 1971. Meski lahir di Bandung, keluarganya bersuku Minangkabau dan berasal dari Batu Balantai, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Ayahnya bernama Nazir Zubir yang dahulu merupakan anggota TNI dan Ibunya bernama Asni. Semasa SMA, Hasan dijuluki Si Doel karena kepiawaiannya menulis dan tulisannya acapkali dipajang di mading sekolah.

Hasan pindah sekolah ke kampung halamannya di Canduang saat kelas 2 SMP. Ia bersekolah di SMP Negeri Simpang Candung dan kemudian di SMA Negeri 1 IV Angkat Candung (kini bernama SMA Negeri 1 Ampek Angkek). Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer dan lulus tahun 1993.

Lulusan Akademi Militer tahun 1993 ini dikenal berpengalaman dalam Infanteri Kopassus. Dia pernah menjadi Komandan Grup A Paspampres dan Komandan Korem 061/Surya Kencana.

Hasan diangkat menjadi Danjen Kopassus menggantikan peran Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang kini dipercaya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat. Penunjukan itu didasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/666/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Sebelum diangkat menjadi Danjen Kopassus, ia terlebih dulu menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus. Pengangkatan Hasan tersebut dapat dibilang sangat ideal. Mengingat, pria kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 itu memiliki segudang pengalaman di dalam belantika pasukan elite tertua Tanah Air tersebut.

Jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 itu tercatat pernah menjadi Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus hingga Kasi intel Grup 1/Para Kopassus. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0104/Aceh Timur pada 2011 hingga 2013.

Karir Hasan perlahan merangkak naik. Hal itu terbukti dengan dipercayainya sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura pada 2013 hingga 2014. Suami Rahmalia tersebut juga pernah mengemban Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016 dan diteruskan menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018-2019.

Selama menjalani penugasan militer, ia pernah terjun dalam Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999, hingga Operasi Memangkas pada 2019. Di luar pergulatannya sebagai pasukan TNI, ia tercatat mempunyai karya buku berjudul “Catatan 02”.

Karya tersebut ditulisnya saat menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus. (Dilansir dari Tribunnews.com)

Related Posts

Leave a Reply