Masakan Minang punya banyak penggemar. Siapa sih yang bisa menolak gurih dan lezatnya aneka masakan Minang yang identik dengan kuah santan kentalnya? Meski begitu ada kekhawatiran ancaman kesehatan di balik nikmatnya masakan ini.
Guru besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof dr Nur Indrawaty Lipoeto, MMedSci, Phd, mengatakan sehat tidaknya suatu makanan juga tergantung cara pengolahannya. “Jika diolah dengan benar, masakan Padang baik untuk kesehatan,” ujar Prof Indrawaty saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (18/11/2015).
Menurut penelitian yang dilakukan Prof Indrawaty, masakan Minang baik bagi kesehatan jika bumbu berempah dan bahan masakan tidak ditumis terlebih dahulu. Sebab apabila ditumis, rempah-rempah yang kaya akan antioksidan akan terkontaminasi. Alhasil kandungan yang baik untuk tubuh akan berkurang.
Selain itu juga disarankan agar masakan hanya untuk sekali konsumsi, jangan dipanaskan berkali-kali.
“Cara memasak makanan padang yang baik yaitu tidak mengunakan banyak garam, menggunakan bahan-bahan yang segar, dan terdapat sayuran,” ujar jebolan Monash University, Australia, ini.
Hasil penelitian yang dilakukan Prof Indrawaty bersama Prof Mark Wahlqvist dari Monash University, penyebab orang mengalami penyakit jantung atau penyakit kronis lainnya adalah dari pemilihan bahan yang tidak baik seperti jeroan atau lemak daging. Karena itu disarankan untuk memilih bahan seperti ikan, sayuran atau menggunakan daging padat tanpa lemak saat akan memasak masakan khas Minang.
Makanan yang berbahaya bagi kesehatan, menurut Prof Indrawaty adalah gorengan. Kandungan lemak jenuh yang terdapat pada minyakuntuk menggoreng ternyata lebih tinggi daripada santan yang biasa digunakan dalam masakan khas Minang
“Misalnya masing-masing satu gelas minyak dan santan, maka lemak pada santan hanya 30 persen. Sedangkan lemak minyak goreng itu 100 persen kandungan,” tutupnya. sumber