di-padang-malah-tidak-ada-rumah-makan-padang-penjual-masakan-padang

Penjual Masakan Padang Resah Tidak Ada Daging Sapi di Pasaran

Langkanya daging sapi di pasaran membuat para penjual masakan Padang resah.

Pasalnya, makanan khas padang yaitu rendang berbahan dasar daging sapi.

Sejak dua hari belakangan ini, penjualan komoditi daging sapi sudah tidak ada karena pedagang berdemo‎.

Untungnya, kelangkaan daging sapi sudah diantisipasi oleh Armen (46), pedagang masakan Padang‎ di Jalan Darmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dia sudah menyetok daging sapi sebanyak 4 kilogram untuk kebutuhan membuat rendang selama dua hari semenjak hilangnya komoditi itu.

Pria yang sudah 20 tahun berjualan masakan Padang itu mengatakan kenaikan daging sapi yang paling signifikan adalah tahun 2015 ini.

Sebelumnya kenaikan pada tahun sebelumnya hanya diharga antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000.

Namun kini kenaikan harga daging sapi mencapai Rp 25.000. Sehingga, 1 kilogram harga daging sapi mencapai Rp 130.000.

Penjual Masakan Padang Resah

“Baru langka terparah tahun ini, dan ngga separah tahun-tahun lalu. Berasa banget kenaikan dan kelangkaan daging sapi,” kata pria yang tinggal di daerah Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/8).

Menurutnya, masakan Padang yang paling laku oleh masyarakat yaitu Rendang.

Dia berharap Pemerintah bisa memberikan solusi dari kenaikan harga dan kelangkaan daging sapi itu.

“Harga sih ngga mengalami kenaikan atau standard saja. Cuman naik Rp 1.000 setelah Lebaran dari Rp 17.000 menjadi Rp 18.000 untuk satu nasi bungkus masakan Padang dengan menu rendang,” ungkapnya.

Penjual daging sapi, kata dia, akan berdemo selama empat hari. Oleh sebab itu, dia memperkirakan penjualan rendang di Rumah Makan Sinar Minang itu diprediksi akan tidak ada.

“Saya cuman stok 4 kilogram daging sapi sama langganan seharga Rp 115.000. Paling dua hari abis dan besok mungkin ga jualan rendang,” kata dia. sumber

Related Posts

Leave a Reply