Pengusaha Minang Ini Masuk Daftar Wanita Paling Berpengaruh di RI

Nurhayati Subakat pengusaha berdarah Minangkabau ini masuk kedalam daftar wanita paling berpengaruh di Indonesia 2022. Namanya bersanding dengan Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, hingga Megawati Soekarnoputri. Di tahun 2018 pengusaha minang ini juga tercatat sebagai salah satu dari 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh versi Forbes Asia.

Hendra Soeprajitno Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia mengatakan, 20 perempuan yang masuk dalam Fortune Indonesia Most Powerful Women 2022 ini disusun bukan berdasarkan pemeringkatan. “Semuanya memiliki kekuatan, prestasi, dan manifestasi di bidangnya masing-masing. Mereka memberikan dampak positif ke masyarakat dengan caranya masing-masing,” katanya

Siapa sebenarnya sosok wanita yang satu ini? Nurhayati merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan Abdul Muin Saidi dan Nurjanah asal Minangkabau. Ayahnya, Abdul Muin Saidi, adalah seorang guru dan pedagang. Di padang Panjang ia menghabiskan masa kecilnya. Ia pun kemudian pindah ke Padang usai menamatkan sekolah Diniyah Putri. Di sini, ngkat bersekolah Nurhayati membantu usaha orang tuanya.

Sejak kecil, Nurhayati Subakat terbilang anak yang cerdas, terbukti ia berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Farmasi. Bahkan Ia tercatat sebagai alumnus Farmasi ITB ngkatan 1971 yang lulus dengan predikat terbaik. Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang Apoteker.

Keluar Kerja dan Mulai Merintis Bisnis Kosmetik

Ditengah karirnya diperusahan terus menanjak, pengusaha minang justru memilih keluar dari perusahaan dan memilih untuk merintis usaha sendiri. Berbekal pengalaman yang dimiliki selama bekerja di perusahaan kosmetik, Ia Berhasil menemukan formulasi kosmetik dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan kualitas pasaran namun dengan harga yang lebih murah.

Tahun 1985 ia memulai usahanya dengan memproduksi Sampo bermerk Puteri. Awalnya, produk sampo tersebut ia jalankan di rumahnya sendiri dengan dibantu oleh satu karyawan yaitu pembantunya sendiri. Nurhayati Subakti kemudian memperkenalkkan produknya di salon-salon yang berada di wilayah Jakarta. Pelan tapi pasti, produknya kemudian mulai diterima di masyarakat.

Tahun 1995 barulah Wardah lahir dan mulai masuk di pasar tata rias. Kosmetik Wardah buatan Nurhayati pun dengan cepat diterima oleh masyarakat khususnya kaum musliimah. Hal ini dibuktikan dengan penjualan produk kosmetik Wardah melonjak drastic dari 1999 hingga 2003.

Kini, Wardah berhasil menjadi salah satu produk kosmetik pilihan muslimah Indonesia. Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu milik Nurhayati Subakat kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan usaha sangat tinggi. Distribusi produknya bukan hanya nasional saja melainkan tembus ke pasar mancanegara seperti Malaysia, dimana produk Wardah laku keras di negara tersebut.

Saat ini Nurhayti telah memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia. Selain itu, produknya pun terus berkembang mencakup perawatan kulit dan juga perlengkapan make-up. Penghargaan yang pernah diterima oleh Nurhayati Subakat adalah pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.

Berkontribusi Untuk Pendidikan

Kesuksesan yang dimiliki sekarang membuat Nurhayari untuk menyebarkan kebermanfaatan dan berkontribusi dalam pembangunan negeri dengan 4 pilar yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan. Kini, Paragon Technology and Innovation memiliki program Beasiswa Prestasi, Beasiswa Pemberdayaan, dan Beasiswa Tugas Akhir, serta beragam program CSR Paragon Technology and Innovation untuk pendidikan, pemberdayaan perempuan, lingkungan, dan kesehatan lainnya.

Diakuinya , pendidikan dan beasiswanya penting untuk memajukan berbagai sektor di sebuah negara. Lanjutnya lagi, beasiswa laiknya jalan tol bagi orang-orang yang sejatinya punya kemauan belajar, baik secara mandiri maupun dengan orang lain.

Sumbang Rp 40 M untuk Penanganan Corona

Ditengah Covid-19 Wardah (PT. Paragon) kembali menunjukan kepeduliannya terhadap Indonesia. Sumbangan sebesar Rp 40 miliar untuk penanganan virus corona Covid-19 itu berupa alat-alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit rujukan. Rumah sakit itu antara lain RS Persahabatan, RS Pelni, dan RS Sulianti Saroso.

Related Posts

Leave a Reply