Tokoh masyarakat Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) berharap calon pemimpin Sumbar dilima tahun kedepan dapat memperhatikan kembali pembangunan yang ada di Sumbar yang harus diselaraskan dengan adat dan agama.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Bukittinggi saat diwawancarai Covesia.com, Selasa (2/7/2019) Abdul Fatah mengatakan hendaknya pemimpin Sumbar nanti bisa melihat sisi lain dari suatu pembangunan yang dilakukan di Sumbar, yakni melaraskan adat dan agama.
“Karena kita sebagai masyarakat Sumbar sangat menjunjung tinggi nilai adat dan agama di dalam minangkabau, terutama sosok Urang Awak yang melekat dan menjadi ciri khas orang minangkabau,” jelasnya.
Terkait sosok pemimpin nanti, ia menerangkan bahwa masyarakat Sumbar alias Urang Awak masih mengedepankan sosok yang jelas kepribadiannya, latar belakangnya, partainya, dan terutama faktor agamanya.
“Dalam pandangan saya pribadi Mahyeldi mewakili semua diatas, terlebih faktor Pilpres beberapa waktu lalu bisa menjadi indikator kemana arah pilihan urang awak,” sebutnya.
Ia mengakui pembangunan di Sumbar berjalan stagnan bahkan tertinggal, perlu perbaikan pembangunan seperti jalan tol penghubung beberapa kota besar seperti Padang – Bukittinggi – Payakumbuh, dan percepatan pengadaan jalur Kereta Api dipandang penting untuk kelancaran perekonomian warga yang mayoritas pedagang.
“Tentunya semua perbaikan pembangunan kami harapkan juga didampingi dengan keselarasan perbaikan pendidikan dibidang adat dan agama,” harapnya.
Ia pun menyebutkan kondisi Sumbar dilima tahun terakhir ini cukup berjalan baik, dimana ekonomi masyarakat meningkat meski dengan angka persentase kecil, khusus di Bukittinggi beberapa perubahan arah pembangunan yang dilakukan Walikota cukup terasa meski selalu ada prokontra mengiringinya.
“Pada intinya pemimpin nanti harus mengedepankan nilai asat san agama yang ada di minangkabau,” serunya.