Ada yang unik pada Jam Gadang di Bukittinggi. Pada malam pergantian tahun kemarin, setengah badannya ditutup kain putih. Kok bisa ya?
Ternyata ide ini berasal dari Pemerintah Kota Bukittinggi sebagai bagian dari kepedulian pada kondisi pandemi Covid-19 yang penyebarannya masih terus meluas.
Kawasan Jam Gadang di Bukittinggi biasanya menjadi episentrum berkumpulkan masyarakat ketika menyambut tahun baru. Acara biasanya menimbulkan kerumunan orang yang sangat banyak. Tentu di masa pandemi seperti ini, kegiatan berkerumun sangat dihindari.
Jika manusia memakai masker yang menutupi mulut, masker khusus Jam Gadang menutupi jarum-jarum jam yang biasanya menjadi daya tarik wisatawan, sehingga hanya tampak bagian bawah saja.
Meski jam bersejarah peninggalan penjajahan Belanda itu telah ditutupi “masker”, namun pada malam pergantian tahun kemarin, masyarakat masih saja ramai berkumpul di sekitar lokasi. Hingga menjelang pergantian tahun, sesuai komitmen pemerintah setempat, aparat berusaha membubarkan kerumunan pengunjung.
Walikota Bukittinggi sendiri menegaskan tidak ada perayaan pergantian tahun baru untuk tahun ini. Selain Jam Gadang, beberapa tempat wisata di kota yang terkenal dengan hawa sejuk ini pun ditutup dan tidak boleh dikunjungi wisatawan baik lokal, maupun mereka yang datang dari luar kota.
Baca Juga: Enam Keunikan Jam Gadang, Icon Wisata Kota Bukittinggi
Jika dilihat dari data yang ada, tingkat kesembuhan penderita Covid-19 di Sumatera Barat cenderung tinggi. Sekitar 92.5% penderita berhasil sembuh. Namun dengan total penderita yang cukup banyak sekitar lebih dari 23 ribu orang, masyarakat Sumatera Barat diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap kegiatannya.
Hindari berbagai kerumunan, selalu pakai masker, jaga jarak, jaga imun tubuh, dan ingat bahwa pandemi ini masih terjadi, sehingga perlu saling jaga antara masyarakat.
Beberapa lokasi wisata di Sumatera Barat akan tutup hingga hari Minggu, 3 Januari 2021, dan akan dibuka Kembali pada Seninnya. Bagi kamu-kamu yang berniat mengunjungi lokasi-lokasi wisata terutama di Kota Padang dan Bukittinggi mungkin bisa mengubah agenda ke tanggal lain.
