Nasi Kapau Jam Gadang yang Melegenda

Nasi Kapau Jam Gadang yang Melegenda

Salah satu item yang sebaiknya tercantum dalam agenda kunjungan anda ke Bukittingi adalah sarapan nasi kapau. Di sini, nasi kapau ditampilkan di atas piring-piring bertumpuk. Sekilas tampak tak ada bedanya dengan penyajian nasi Padang di Jawa.

Sentra kuliner nasi Kapau berada di Pasar Atas Bukittinggi, kawasan wisata Jam Gadang. Di sana, tersedia puluhan penjaja nasi Kapau yang buka tiap pagi hingga petang. Hampir semua memiliki citarasa yang sama.

Uniknya, selain serupa, seluruh warung dinamai dengan nama panggilan pemiliknya, plus tambahan sapaan “Ni” di depannya. Misalnya Nasi Kapau Ni Lis, Nasi Kapau Ni Er, dan Nasi Kapau Ni Upik. Ni berarti uni atau kata ganti perempuan.

Saat mengunjungi kawasna ini pada Desember lalu saya menjatuhkan pilihan makan pagi di warung Ni Er. Kala itu, menjelang libur tahun baru, banyak penjaja tak membuka lapak. Ni Er adalah salah satu penjual yang tetap menggelar dagangan. Bahkan ia sudah membuka lapak sejak lepas subuh. Lauk-pauknya kala itu juga tampak paling komplet.

Warung Ni Er berada di tepi pintu masuk sentra nasi Kapau. Di meja Ni Er, puluhan lauk Kapau tersaji dan tentu membikin bingung. Ada rendang talua atau telur, dendeng balado, gulai kepala ikan, rendang ayam, dan usus isi talua yang dicampur dengan tahu.

Anda bisa mengkombinasi menu-menu itu dalam satu piring. Sebab, porsinya cukup kecil dan tak bakal bikin eneg.

Namun, bila ingin yang khas, Anda bisa menjajal usus talua. Usus talua adalah gulai usus sapi yang diisi dengan adonan telur dan tahu. Talua berarti telur dalam bahasa Minang. Rasa usus talua amat menggambarkan masakan khas Minangkabau yang lekat dengan bumbu santan, cabai, dan minyak.

Menu lain masakan Ni Er juga diolah dengan bumbu khas negeri Siti Nurbaya. Citarasanya benar-benar medok alias asli. “Saya dari Kapau, jadi tahu benar bumbu yang dipakai untuk lauk nasi Kapau,” kata Ni Er. Lagi pula, keluarga Ni Er turun-temurun bisnis warung kuliner. Jadi resep lokal yang mlekoh itu amat terjaga.

Seperti kata Ni Er, nasi Kapau diambil dari nama sebuah daerah, yakni Kapau. Kapau terletak di Agam, sebuah kabupaten dengan tipografi berbukit-bukit di Sumatera Barat. Dulu kala, orang-orang Kapau terkenal pandai memasak dan membuka warung makan di kota. Lantas warung itu dinamai nasi Kapau.

Nasi Kapau adalah santapan merakyat. Harganya rata-rata cukup murah, yakni berkisar Rp 20 ribuan per piring. Tentu cocok untuk wisatawan yang mencari makanan lezat dengan harga kaki lima. Tempo

Related Posts

Leave a Reply