Ranah Minang tak hanya terkenal akan kelezatan rendang saja. Berbagai olahan masakan yang sedap disantap sebagai penganan pun siap untuk memanjakan lidah para penikmatnya. Mulai dari sajian manis seperti galamai hingga makanan berkuah seperti langkitang cucuik.
Usut punya usut, rupanya langkitang cucuik tersebut memiliki keunikan tersendiri dalam cara makannya, lho. Lantas apa saja sih informasi seputar kudapan yang satu ini? Ini dia penjelasannya.
1. Sekilas, langkitang memiliki bentuk yang mirip dengan keong ataupun siput
Sekilas, bentuk langkitang mirip dengan keong ataupun siput. Namun, cangkang langkitang berwarna hitam dengan bentuk memanjang (lazimnya seukuran kelingking) dan lebih ramping. Nah, adalah isi (moluska) di dalam cangkangnya yang akan disantap sebagai kudapan lezat.
Cara makannya adalah disedot menggunakan mulut alias ‘dicucuik’ dalam bahasa Minang. Inilah cikal-bakal mengapa olahan yang satu ini kerap dikenal sebagai Langkitang cucuik. Namun, ternyata tak semua orang mahir menyedot isi langkitang tersebut hingga berhasil keluar, lho.
2. Mengolah langkitang cucuik pun terbilang praktis
Proses pengolahannya pun tak terlalu repot. Mulanya langkitang dicuci bersih, ujung cangkangnya agak dipotong, lalu dimasukkan ke dalam kuah gulai yang telah mendidih.
Kuah ini diolah menggunakan campuran santan kelapa kental, cabai, laos, kunyit, jahe, bawah merah dan bawang putih yang telah dihaluskan, serta daun jeruk nipis dan asam kandis untuk mengurangi bau amis dari langkitang.
3. Gulai langkitang cucuik memiliki citarasa pedas lagi gurih serta isian yang bertekstur kenyal
Kudapan ini memiliki cita rasa pedas namun gurih. Ini berasal dari komposisi bumbu pada kuah gulai yang digunakan untuk menyajikan langkitang. Cita rasa tersebut lantas berpadu dengan tekstur kenyal dari isi (moluska) di dalam cangkang langkitang.
4. Langkitang cucuik dapat ditemukan di beragam daerah di Sumatera Barat
Olahan Langkitang cucuik tak hanya dapat dijumpai di daerah Sumatera Barat yang berbatasan dengan pantai seperti di Pantai Padang saja, lho. Daerah yang berlokasi di dataran yang lebih tinggi seperti kawasan Danau Maninjau pun juga kerap menjajakan makanan ini.
5. Langkitang cucuik dijajakan dengan harga yang sangat ramah di kantong
Umumnya olahan langkitang cucuik tersebut tersedia dalam baskom ataupun toples berukuran relatif besar. Kemudian gulai langkitang itu akan ditakar dengan gelas atau sendok untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik maupun piring ketika ada yang membeli. Harganya pun sangat ramah di saku, yakni paling murah Rp5.000.
Jadi, siapa nih yang sudah gak sabar ingin berburu dan mencoba langkitang cucuik?
Sumber photo : IDNTimes.com