Mencicipi Galamai Makanan Khas Ranah Minang

Tanah Minang kerap diingat dengan keindahan alam yang memesona, tetapi juga kuliner khas yang menawarkan kelezatan dan membuat ketagihan.

Galamai salah satunya, galamai ialah makanan khas Payakumbuh yang terkenal sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke kota ini.

Bila berkunjung ke Payakumbuh maka ada yang bilang “jangan lupa galamai, ya”. Makanan dengan warna kehitaman, kenyal, dan manis ini sudah familiar di telinga banyak orang.

Penganan ini mirip dengan dodol dan memasaknya juga menguras waktu dan tenaga. Selain sebagai oleh-oleh, galamai biasanya dimasak untuk keperluan pesta pernikahan, acara adat, dan perayaan lainnya di Payakumbuh.

Jika memasaknya untuk keperluan pesta pernikahan atau acara adat, galamai biasanya dibuat dengan cara bergotong royong, karena memerlukan banyak tenaga untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama.

Si hitam manis ini terbuat dari tepung beras ketan, santan, dan gula aren, tetapi masyarakat juga biasa mengunakan gula pasir.

Mencicipi Bongko, Kuliner Khas Ramadan dari Ranah Minang
Menatap Ramadan yang Berbeda dari Tahun Sebelumnya
Cara memasaknya yaitu dengan mencampur gula aren, santan hingga kental, sementara itu siapkan tepung beras dan aduk dengan santan pekat, lalu campurkan ke dalam gula aren yang sudah kental tadi.

Setelah itu, masak hingga kenyal dengan terus diaduk dan tidak boleh berhenti. Memasak galamai biasanya memakan waktu berjam-jam.

Salah seorang masyarakat Payakumbuh, Sarmiati yang kerap membuat makanan tersebut terutama jika ada acara adat atau pesta pernikahan mengatakan galamai juga bisa diberi varian rasa seperti kacang tanah yang sudah sangrai.

“Membuat galamai memang membutuhkan waktu yang lama, namun masyarakat juga memanfaatkan waktu tersebut sambil bersenda gurau sehingga terus meningkatkan rasa kekerabatan,” sebutnya.

Jika berkunjung ke pusat oleh-oleh, galamai biasanya tersedia bahkan merata di seluruh tempat di Ranah Minang. Kemasannya juga sudah rapi, siap diangkut sebagai tanda Anda baru pulang dari tanah Minang.

Di pusat oleh-oleh, harga galamai sekitar Rp100.000 per kilogram, tetapi jika tidak butuh dalam jumlah banyak, juga tersedia kemasan kecil.

Sumber Artikel dan Photo : liputan6.com

Related Posts

Leave a Reply