Sumatera Barat atau Nagari Minangkabau memang tidak lepas dari berbagai kebudayaan yang khas dan menarik, salah satunya adalah songket. Kali ini kita tidak bahas tentang kerajinan songket dari wilayah Pandai Sikek dan Silungkang yang terkenal ya, tapi kita akan ulas tentang Menara Songket yang berada di Nagari Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan.
Menara Songket ini adalah sebuah menara yang dibangun pemerintah setempat, dan di atasnya kita akan bisa melihat banyak rumah-rumah adat Minangkabau yang masih berfungsi sampai sekarang. Rumah-rumah gadang di lokasi ini tidak lekang digempur modernisasi dimana masyarakat kekinian lebih memilih membangun rumah permanen dibanding rumah adat tradisional seperti masyarakat tempo dulu.
Menaiki Menara Songket kita tidak hanya disuguhi pemandangan gongjong-gonjong atau atap-atap Rumah Gadang yang berbentuk tanduk kerbau, tapi juga kamu bisa melihat keperkasaan gunung api tertinggi di Asia Tenggara yaitu Gunung Kerinci. Gunung memang terletak di antara dua provinsi yaitu, Jambi dan Sumatera Barat.
Bangunan Menara Songket terbilang cukup tinggi (kurang lebih sektiar 25 meter) dan unik, dengan ukiran-ukiran tenun songketnya yang menjadikan bangunan ini lebih terlihat etnik dan tradisional. Perpaduan warna hitam di tiang menara dan cokelat gelap di ukiran-ukirannya juga turut menjadikan menara ini lebih eksotik.
BACA: Kawasan Saribu Rumah Gadang
Bagian atap menara juga unik dan menarik dengan sudut-sudut runcing ala tanduk kerbau khas Minangkabau. Terlebih ketika malam tiba, lampu penerangan yang mewarnai list-list Menara Songket menjadikannya makin indah ketika dilihat.
Kawasan Nagari Saribu Rumah Gadang sendiri terletak kurang lebih sekitar 150 kilometer dari Kota Padang ya Sanak, sehingga jarak tempuh kurang lebih sekitar lima jam perjalanan. Hadirnya Menara Songket di kawasan ini menjadi nilai tambah wisata bagi lokasi yang sempat menjadi kampung adat terpopuler ini.
Seluruh sisi dari Provinsi Sumatera Barat memang tidak pernah habis untuk diulas mulai dari manusianya yang terkenal cerdik pandai, bentang alamnya yang indah, hingga adat budaya yang masih terjaga di zaman modern ini.
