membuat aia kawa, minuman tradisional minangkabau

Membuat Aia Kawa, Minuman Penuh Sejarah dari Minang

SARIBUNDO.BIZ – Hari ini kita akan membahas minuman khas Minangkabau yaitu aia kawa. Aia kawa merupakan minuman yang berasal dari seduhan daun kopi yang diletakkan di dalam tempurung sebagai pengganti gelas. Aia kawa ini merupakan minuman yang sangat tradisional bagi masyarakat minang.

Selain itu, minuman ini juga sangat erat dengan sejarah masyarakat minang di masa penjajahan dulu. Para penjajah yang tujuannya mengeruk hasil bumi nusantara tentu berlabuh juga di Sumatera Barat. Saat itu, Sumbar menjadi salah satu wilayah yang produktif menghasilkan kopi. Semua kopi yang dipanen diambil oleh penjajah, sehingga masyarakat lokal yang menanam tidak bisa menikmati tanamannya sendiri. Hanya masyarakat dengan kelas tertentu saja yang bisa menikmati minum kopi waktu itu.

Para pekerja dan masyarakat kelas bawah yang tidak bisa minum kopi akhirnya mengambil daun kopi untuk diseduh. Daun kopi yang diseduh inilah yang akhirnya menjadi minuman yang dikenal dengan sebutan aia kawa saat ini. Ibarat kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Minuman ini bisa digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Cara membuat minuman ini sebenarnya tidak sulit, namun bagi masyarakat modern di kota-kota besar sepertinya agak sulit menemukan bahan baku pembuatnya. Membuat aia kawa agak sama dengan membuat teh, hanya bedanya yang digunakan membuat minuman ini adalah daun kopi.

Wadah Aia Kawa

Uniknya, untuk menikmati minuman ini kita tidak menggunakan gelas atau cangkir seperti biasanya tapi mengunakan wadah dari tempurung kelapa yang diberi tatakan bambu. Aia Kawa diseruput dengan pelan, hawa hangat terasa merayap di rongga dada.
Aia Kawa terasa lebih nikmat bila ditemani dengan sepotong kue bika. Sejenis kue basah yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan kelapa muda, dan gula pasir. Proses pematangan bika ini, punya ciri khas juga karena dibakar dalam belanga (periuk tanah yang dibuat dari tanah liat).

Perapiannya berasal dari dua arah. Selain api berasal dari bawah belanga, bara api juga ditaruh diatas penutup belanga untuk mempercepat proses pematangan kue bika dan memberi kesan warna coklat di atasnya. Hanya dalam waktu 15 menit kue bika hangat sudah bisa dinikmati.

Related Posts

Leave a Reply