Masakan Padang Menjelajah Hingga Negeri Tirai Bambu

Masakan Padang Menjelajah Hingga Negeri Tirai Bambu

SARIBUNDO.BIZ – Masakan khas minang telah menjelajahi nusantara bahkan hingga cakupan mancanegara. Negeri tirai bambu contohnya, yang membuka restoran Indonesia terbesar yang menyajikan masakan padang.

Selain di Indonesia, restoran masakan padang ternyata ini juga tenar di negeri tirai bambu. Menu kuliner khas Minang itu dijajakan oleh Yusuf Ma, warga negara Tiongkok keturunan Indonesia. Pria 40 tahun itu juga mengklaim bahwa restoran masakan padang miliknya adalah restoran Indonesia di luar negeri terbesar di dunia. Restoran bernama Padang milik Yusuf Ma terletak di jantung kota Beijing, di kawasan Sanlitun, Tiongkok. Restoran dengan luas 2.000 meter persegi itu ditata dengan konsep go green yang unik.

“Ini restoran muslim terbesar di dunia. Restoran muslim lain sudah banyak tapi belum ada yang sebesar restoran saya,” kata pemilik restoran, Yusuf Ma seperti dilansir Detik, Minggu (18/1/2015).

Meski berada di dalam pusat perbelanjaan, Yusuf Ma tak ragu-ragu memajang binatang peliharaannya di halaman depan restoran. Berbagai macam burung parkit dan kelinci diletakkan di dalam sangkar di tengah-tengah pohon rindang buatan di depan restoran. Burung-burung tersebut kerap terdengar bersiul dengan nyaring.

Konsep go green juga terasa di bagian dalam restoran. Pohon-pohon buatan diletakkan di bagian interior ruangan ditambah gemericik kolam dengan ikan warna warni di dalamnya. Ada juga seekor buaya yang diletakkan di dalam akuarium. Soal cita rasa, Yusuf Ma mengaku memberikan yang terbaik. Ia mendatangkan langsung koki dari Indonesia, sehingga cita rasa Padang-nya masih cukup kental. Selain masakan padang, ia juga menyediakan menu khas Tiongkok yang halal.

Bisnis restoran masakan padang hanyalah satu dari berbagai bisnis yang digeluti Yusuf Ma. Seperti dilansir Bisnis.com, Jumat (16/1/2015) mengatakan bisnis lain yang digeluti Yusuf Ma adalah agen perjalanan untuk wisata muslim ke Tiongkok. Sasaran terbesarnya adalah warga Malaysia dan Indonesia.

Yusuf Ma mengungkapkan banyak penyelenggara wisata perjalanan ke Tiongkok bagi muslim yang sering menipu. Mereka lebih mengutamakan belanja, tidak memperdulikan makanan halal, serta tidak memperhatikan waktu sholat. Akibatnya, banyak wisatawan komplain dan tidak merasa nyaman.

Setiap tahun dia melayani sekitar 20.000 turis muslim yang ingin berwisata dan mencicipi kuliner nusantara di Tiongkok. Sekitar 50 persen di antaranya dari Malaysia, 25 persen dari Indonesia, dan sisanya dari berbagai negara di Timur Tengah.

Related Posts

Leave a Reply