Menu Ini Selalu Anda Temui Saat Hadiri Kondangan di Ranah Minang

Masakan Padang Bisa Picu Jantung? Fakta atau Mitos?

Mitosnya masakan padang yang banyak menggunakan santan kelapa sebagai bahan utama masakan bisa meningkatkan kolesterol dan memicu penyakit kolesterol tinggi. Benarkah hal tersebut? Hal ini sudah dijawab dalam artikel kami beberapa waktu yang lalu yang berdasarkan pada sumber kredibel. (Menyantap Masakan Padang Tanpa Takut Kolesterol)

Nah, kali ini, Sari Bundo akan mencoba menjelaskan mitos penyakit berikutnya yang digadang-dagang orang-orang bisa dipicu karena memakan masakan Padang. Ada yang bilang, jika keseringan makan masakan padang, bisa memicu penyakit jantung. Benarkah hal itu?

Kuah santan pada masakan padang memang menambah cita rasa yang sangat lezat, sehingga sangat banyak orang yang menggemari makan masakan padang. Terbukti, hampir ke pelosok-pelosok negeri, ada saja rumah-rumah makan padang yang buka.

Fakta Masakan Padang Picu Penyakit?

Faktanya belum ada satu penyakitpun yang divonis dokter karena si penderita rutin konsumsi masakan padang. Namun memang menurut beberapa teori pakar kesehatan, santan bisa menjadi pemicu penyakit jantung.

Dokter spesialis jantung, dr. Jetty R. Sedyawan, Sp.JP(K), FIHA, FACC mengatakan banyak orang yang milih banyakin kuah makanan padang dibanding dagingnya, padahal itu bahaya. Santan di kuahnya itu mengandung asam lemak jenuh. Adanya lemak di pembuluh darah kemudian disertai adrenalin entah saat beraktivitas atau melakukan olahraga, memicu serangan jantung terjadi. Apalagi saat baru bangun tidur, adrenalin terpacu kuat, kata dokter.

Santan
Diakui masakan Padang bersantan memang tidak ada bandingnya. Namun, santan itu disinyalir mengandung lemak jenuh yang tinggi. Dan, jenis lemak itu bila berada dalam suhu ruang berubah bentuk menjadi padat, sehingga meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke.

Kadar kolestrol LDL dan HDL (High Density Lipoprotein) yang tinggi juga dapat menyebabkan kolesterol LDL menumpuk dalam pembuluh darah. Penumpukan ini dapat berujung menjadi penyumbatan pembuluh darah ke organ penting, seperti jantung, dan otak. Hal ini dapat berujung pada serangan jantung atau serangan stroke mendadak.

Jeroan dan daging berlemak
Daging merah ataupun unggas yang berlemak serta ‘jeroan’ mengandung lemak jenuh yang tinggi. Serupa dengan santan, lemak jenuh yang tinggi ini dapat menjadi pemicu awal munculnya berbagai masalah kesehatan di masa depan.

Namun sebenarnya Anda tidak perlu khawatir, karena hal ini merupakan teori saja. Anda dapat tetap mengonsumsi masakan Padang sesuai selera Anda, karena kita semua setuju tidak mungkin tiga kali sehari, tujuh hari seminggu kita terus-terusan makan masakan dari rumah makan Padang.

Tak Perlu Takut Makan Masakan Padang, Ini Pendapatnya

Menurut Dokter Ari Fahrial Syam MD, PhD, FACP dari Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, meski masakan padang umumnya mengandung kadar kolesterol tinggi, tapi sajian nasi padang kerap dilengkapi sayur-sayuran. Sayuran mentah seperti mentimun dan rebusan daun singkong inilah yang menurut Ari menjadi penyeimbang dalam nasi padang.

Serat yang terkandung dalam kedua sayuran itu menurut Ari dapat membantu mengurangi asupan kolesterol di usus halus. Pada umumnya kedua macam sayuran ini selalu tersedia di rumah makan Padang. Bumbu yang menjadi penyedap rasa dalam kandungan makanan Padang juga katanya, ternyata mengandung anti oksidan yang tinggi untuk menetralkan racun yang ada di dalam tubuh.

Selain itu, kebiasaan minuman yang dipesan pelanggan adalah teh hangat tawar. Minuman ini bisa menetralisir lemak usai mengonsumsi nasi padang. Jadi ibaratnya, masakan padang sudah dilengkapi penyeimbang untuk kesehatan tubuh. (disarikan dari berbagai sumber)

Related Posts

Leave a Reply