SARIBUNDO.BIZ – Makanan Khas Sumatera Barat (Sumbar) yang terkenal dan telah teruji kelezatannya menyebabkan makanan orang Minang ini populer dari pelosok negeri hingga ke Mancanegara. Apalagi saat bulan Ramadhan, makanan khas Sumbar ini tak henti-hentinya kebanjiran pembeli, seperti Seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Pedagang makanan untuk berbuka puasa berjejer di tepi Jalan KH Mas Mansyur.
Setelah shalat Ashar, aneka menu berbuka puasa telah ramai diperjual belikan, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan. Namun, ada satu kios yang menjual masakan Padang dan inilah selalu menjadi incaran pembeli.
Ibu Ipat, seorang karyawan penjual nasi Padang hampir kewalahan melayani pembeli. Ia menjual berbagai masakan Padang seperti rendang, anyang (pepes), dendeng batokok, ayam panggang, ikan goreng, ayam goreng bumbu, gulai babat, gulai tunjang, asam pedas ikan, telur dadar, sayur daun ubi rebus, dan telur goreng.
“Ini harganya mulai dari Rp10 ribu sampai Rp15 ribu saja. Yang paling banyak dibeli seperti rendang, ayam, ikan mujair, dan sayur juga,” kata wanita berusia 39 tahun ini seperti yang dilansir viva.co.id
Berdasarkan pantauan, kios nasi Padang ini lebih ramai dari kios lainnya. Ternyata kenikmatan bumbu masakan di sini telah teruji.
Makanan Khas Sumbar
“Bumbunya enak, beda dengan yang lain. Tadi beli sayur nangka untuk makanan berat, kalau makanan ringannya saya beli gorengan saja. Ini juga karena dekat dari rumah,” ujar salah seorang pembeli, Hajrah, 55.
Makanan manis tentu juga menjadi incaran untuk berbuka puasa. Tak jauh dari sana, camilan khas Sumatra Barat kembali menjadi buruan orang untuk berbuka puasa.
Asni, wanita paruh baya berhijab ini telah 30 tahun menjual camilan khas Sumatera Barat. Seperti lamang tapai, keripik sanjai dan lupis. Harganya mulai dari harga Rp8 ribu hingga Rp25 ribu.
“Alhamdulillah habis terus jualannya. Sejak tahun 1995 sudah jualan, apalagi serabi ini saya sendiri yang membuatnya. Banyak orang yang beli serabi sama lamang,” tutur Asni.
Tak sendiri, dia berjualan ditemani anaknya, Rika. Rika menjelaskan alasan mereka berjualan tepat di depan Masjid Jami’ Al-Makmur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Di sini tempat parkirnya mudah, dan tentu karena dekat masjid. Orang setelah atau sebelum salat bisa belanja langsung di sini. Kalau makanan tidak habis dijual, bisa dikasih untuk penjaga masjid. Di sini juga tidak bayar tempat sewa dan tidak bayar uang kebersihan. Kami bawa meja dan kursi sendiri, bersihkan sendiri,” ungkap Rika.