Makan Bajamba, Upaya Pelestarian Budaya Minang

Makan Bajamba, Upaya Pelestarian Budaya Minang

SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar menggelar makan bajamba sebagai salahsatu bentuk kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-105 H/102 M organisasi perempuan Muhammadiyah itu.

Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Yusmawati Mantiq mengatakan makan bajamba ini merupakan puncak kegiatan perayaan milad Aisyiyah yang dilaksanakan di aula SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar.

Tradisi Makan Bajamba atau makan barapak adalah sebuah prosesi yang lekat dengan budaya Minangkabau. Makan bajamba adalah tradisi makan yang dilakukan oleh orang Minang apabila mendapat sebuah rezeki atau keberuntungan dengan mengundang orang sekampung makan enak, baik itu di rumah ataupun di balai-balai adat.

Prosesi budaya ini diperkirakan telah ada sejak Islam masuk ke Minangkabau sekitar abad ke-7 dan melekat dengan ajaran kebersamaan tanpa memandang status dan strata sosial. Disinilah letak kentalnya budaya Minang yang memang mendahulukan kebersamaan dan satu rasa tanpa ada status.

Tradisi makan bajamba dilakukan dengan duduk bersama dan sederet aturan yang menjadi dasar dalam prosesi tersebut. Biasanya prosesi awal makan bajamba adalah dibentuknya beberapa kelompok yang terdiri dari 5-7 orang duduk melingkar tiap kelompoknya dan disediakan sebuah dulang (nampan besar) yang menjadi tempat makan dan berisi nasi beserta lauk juga pinang.

Menurut dia, ada yang berbeda dalam kegiatan makan bajamba ini karena seluruh pikpinan PW A dan SR TB care ikut terlibat untuk makan bersama.

Ia berharap dengan pelaksaanan kegiatan ini akan membuat jalinan rasa kekeluargaan antar kader Aisyiyah semakin erat sehingga berdampak pada Sumbar yang berkemajuan.

Kepala SMK Pariwisata Aisyiyah Sumbar, Fauriza mengatakan makan bajamba ini umtuk mengimplementasikan pelajaran Budaya Alam Minangkabau. Mereka mempraktekan bagaimana menyelenggarakan sebuah alek sederhana lewat makan bajamba lengkap dengan aturan dan proses dari awal hidangan disiapkan hingga mengatur tamu duduk dan acara dimulai”. Demikian Fauriza.

Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj Meiliarni Rusli menyatakan apresiasinya atas program SMK pariwisata Aisyiyah Sumbar ini. “Sudah saatnya SMK hebat, SMK Bermartabat tidak hanya mengejar prestasi ilmiah saja akan tetapi turut melestarikan budaya lokal Minang Kabau sebagai pelestarian nili-nilai kearifan lokal bagi generasi muda,” tutup Meiliarni (RI)

Related Posts

Leave a Reply