Makanan tradisional di daerah Minangkabau, kue mangkuak, dikenal dengan cita rasa yang begitu enak, lembut, dan manis. Ternyata masih mampu menggaet selera banyak orang di era berkembangnya berbagai cita rasa makanan modern.
Nah, kini kue mangkuak yang dijual di Jalan Simpang Tabek, Pasar Kuok, KM 95, Kecamatan Batang Kapeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu telah melakukan kreasi makanan kuliner yakni menggunakan bahan daun pandan.
Sejatinya kue mangkuak menggunakan bahan dari gula merah dan dikasih deta yang terbuat dari santan kelapa yang kental.
Lalu bagaimana membuat kue mangkuak itu dikreasikan jadi kue mapandangkuak rasa pandan ini, Etek Epa pemilik warung kue mangkuak di Batang Kapeh, menjelaskan, yang membedakan kue mangkuak lama dengan kue mangkuak yang dikreasi yakni kue mangkuak rasa pandan.
“Intinya kue mangkuak rasa pandan ini lebih lembut dan harum ketimbang kue mangkuak dari yang lama, yang menggunakan bahan dari gula merah. Tapi kini saya belum bisa membuat banyak, khawatir nanti tidak ada yang suka,” katanya, Sabtu (15/6/2019).
Akan tetapi, ternyata selama lebaran, banyak masyarakat yang suka dengan kue mangkuak rasa pandan tersebut. Pengakuan dari masyarakat yang membeli hal yang membuat kue mangkuak pandan lebih enak, karena dicampuri taburan kelapa parutan. Ke depan akan dicoba membuat kue mangkuak pandan lebih banyak lagi.
“Harganya sama dengan kue mangkuak lama yakni hanya Rp1.000 untuk satu buah kue. Namun apabila dibeli satu paket dijual 6 kue seharga Rp5. 000. Saya senang kue mangkuak masih banyak diminati,” ujarnya.
Menurutnya, hal yang membuat kue mangkuak diminati, karena penganan khas Sumatera Barat satu ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan yang lainnya. Rasanya yang manis mampu menyaingi makanan asal Eropa dan sejenisnya karena tampilan dan rasanya yang begitu menggoda.
Etek Epa menyatakan kue tersebut tidaklah begitu sulit ditemukan, hampir di setiap daerah di Minangkabau rata-rata memproduksinya. Namun yang membedakan hanya kreasi dan rasanya.
Sedangkan untuk membuat kue mangkuak yang lama itu, bahan yang digunakan dalam pembuatan di antaranya adonan tepung, gula merah, dan santan. Sedangkan untuk cetakannya menggunakan cetakan tempurung kelapa, cetakan khusus yang terbuat dari benda plastik (kara-kara).
Etek Epa menjelaskan bahan-bahan yang digunakan tidaklah banyak, yakni tepung beras, gula merah, gula pasir, dan santan kelapa. Sedangkan alat tempat memasaknya menggunakan dandang yang berukuran besar.
Namun, untuk memasak kue mangkuak ini, tidaklah direbus, digoreng, atau bahkan dibakar. Akan tetapi dihangatkan di atas panas uap air yang mendidih, karena hanya perlu mendapatkan suhu yang panas, sehingga adonan kuenya bisa matang dan perpaduan rasa manis gula merah dengan santan kelapa berpadu dalam cetakan tersebut.
Ia menyebutkan, cara membuat adonan kue mangkuak itu, tepung beras dan gula merah yang telah dicairkan dengan air panas, diaduk-aduk hingga merata dan mengental. Jika sudah mengental, dimasukkan ke dalam cetakan, lalu taruh di atas dandang.
Proses selanjutnya, perlu melihat tingkat kematangannya, jika sudah dalam kondisi setengah matang, barulah ditebarkan deta, yang terbuat dari santan kelapa yang mengental. Apabila itu sudah dilakukan, tunggulah sekira sepuluh menit, maka kue mangkuak sudah bisa dinikmati.
“Saat ini saya punya dua ribu cetakan. Dengan waktu buka usaha mulai pukul 06.00 Wib pagi dan hingga pukul 18.00 Wib, bisa dikatakan hampir sepuluh ribu kue yang dicetak terjual habis,” katanya.
Meta pembeli kue mangkuak di Batang Kapeh/Foto: M. Noli Hendra
Salah seorang pembeli kue mangkuak asal Surantiah, Meta, mengatakan, kue mangkuak paling enak dimakan di waktu masih ada rasa panasnya. Hal itu dikarenakan, perpaduan rasa manis dan deta putih dari santan kelapa itu sungguh lezat.
Bahkan ia menyebutkan, kue mangkuak paling pas dimakan di waktu pagi, ditemani dengan segelas teh manis atau dengan kopi manis.