Kue Galang, Donat Khas Minangkabau

Kue Galang, Donat Khas Minangkabau

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat tidak hanya memiliki sejuta pesona wisata alamnya. Namun juga memiliki sejuta rasa kuliner kue galang, yang sebagian tidak dimiliki oleh daerah-daerah di Sumbar lainnya.

Kuliner-kuliner yang khas datang dari Kabupaten Pesisir Selatan, seperti Kue Mangkuak, Pinukuik Batang Kapeh, Tapuang Tapai, Godok Ubi. Yang kini yang akan dibahas ialah Kue Galang. Kue ini bisa dikatakan hanya ada di daerah Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di Kecamatan Sutera.

Kue galang ini bentuknya mirip dengan dengan kue donat. Hanya saja bentuknya lebih kurus. Bahan serta cara memasaknya juga berbeda. Soal rasa apalagi, Kue Galang memiliki rasa yang unik, ada rasa kenyal saat digigit. Hal ini dikarenakan menggunakan bahan beras ketan hitam serta ditaburi oleh gula pasir yang dicairkan.

Seorang penjual kue galang, Yunita mengatakan, perlu ada ketelitian dalam membuat, karena jika adonan tidak sesuai dengan takaran, teksturnya akan keras.

Bahan-bahan yang digunakan ialah tepung beras ketan hitam dan dicampur sedikit tepung beras, serta sedikit gula pasir. Lalu, untuk membuat rasa manisnya, di bagian luar kue akan ditaburi gula pasir yang telah dilebur.

Menurut Yunita untuk memiliki tekstur yang lembut, perlu waktu lama dalam melakukan pengadukan tepung beras ketan hitam tersebut untuk mendapatkan adonan yang lembut saat dimasak.

Apalagi adonan yang dilakukan dinilai telah bagus untuk dilakukan proses pemasakan. Maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya ialah menghangatkan minyak goreng.

Proses pembentukan bulat seperti donat pun, dilakukan ketika adonan hendak digoreng di dalam minyak yang panas. Caranya, secara perlahan-lahan adonan di tuangkan ke dalam kuali dengan memebentuk lingkaran. Agar bentuk lingkaran lebih terlihat bagus, perlu diatur dengan sendok.

“Dikarenakan tepung berasnya merupakan tepung beras ketan hitam, maka saat digoreng itu gorenganya akan berwarna ungu tua, dan lama kelamaan agak berwarna ungu gelap. Nah, waktu penggorengan pun tidak perlu lama yakni sekira lima menit saja,” jelasnya, Sabtu (6/1/2018).

Jika selesai digoreng, maka yang perlu disediakan ialah gula pasir yang dilebur di atas kuali yang telah dipanaskan. Tujuan dilakukannya perleburan, supaya mudah hinggap di badan kuenya.

Kue galang ini biasanya paling mudah didapatkan di waktu Pasar Minggu dengan harga kue Rp1.000 per buahnya. Makanan Kue Galang itu paling sering menjadi makanan warga setempat ketika kegiatan gotong royong, baik goro bertani maupun saat melaut.

“Di Sutera ini, cukup banyak yang menjual kue galang, mengingat masih cukup banyak peminatnya, mulai dari anak-anak hingga yang sudah beranjak lansia,” ujarnya. sumber

Related Posts

Leave a Reply