SARIBUNDO.BIZ – Dari sekian banyak TPS tersebut, ada yang berbeda dari kebanyakan TPS. Biasanya, tempat mencoblos memanfaatkan gedung sekolah, rumah warga, dan parkiran sebuah instansi. Lalu disediakan meja dan kursi serta bilik kecil untuk mencoblos. Tidak ada atribut lain yang terlihat meriah.
Tetapi TPS 08 Koto Panjang RT 01 RW 08 Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh, justru terlihat berbeda. Lokasi TPS tersebut menggunakan konsep budaya adat Minangkabau. Para petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan pakaian adat Minang yang terkenal dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ini.
Menurut Ketua KPPS TPS 08 Hendri Yusuf, pihaknya sengaja menggunakan konsep budaya Minangkabau, tak lain adalah tempat tersebut merupakan Kampung Budaya.
“Kami ingin mengingatkan lagi bagi masyarakat yang melewati tempat kami bahwa kawasan kami (Koto Panjang Limau Manis, red) merupakan kampung wisata budaya. Kami juga memakai simbol bendera merah putih sebagai simbol kebangsaan dan bendara marawa sebagai simbol dari budaya Minangkabau,” ujarnya kepada Haluan.
Terkait dengan persiapan, ia menjelaskan bahwa persiapan sendiri satu hari sebelum dilaksanakannya pilkada, Selasa (8/12). Pihaknya menggandeng para pemuda di kawasan kampung wisata budaya itu untuk mendekorasi TPS unik itu.
“Selain menggunakan konsep budaya Minangkabau, TPS ini juga diselingi musik dari gandang tambua dantalempong pacik binaan sanggar Palita Nyalo,” terangnya.
Namun, ia juga tidak menampik bahwa tujuan TPS tersebut menggunakan konsep budaya adalah untuk menarik minat pemilih. Mereka sengaja mengadakan arak-arakan keliling kampung dari pusat Kampung Wisata Budaya di Koto Panjang hingga ke TPS 08 menggunakan alat-alat musik tradisional untuk menghimbau warga agar datang mencoblos.
“Partisipasi masyarakat untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur di TPS kami sangat tinggi berkat keunikan ini,” ungkapnya.
Hendri berharap agar warga menggunakan hak suaranya dengan baik. Suara warga adalah penentu kemajuan suatu daerah. Siapapun yang terpilih adalah yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Barat.
“Mudah-mudahan kebudayaan Minangkabau tidak akan lekang oleh pemimpin yang baru,” tutupnya.
Berbagai upaya juga dilakukan TPS 19 Perumahan Kharismatama Kelurahan Batang Kabuang Gantiang, Kecamatan Koto Tangah. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat menyediakan durian, ketan, rambutan dan jajanan pasar tradisional Minang lainnya untuk pemilih.
“Kami sengaja menyediakan ini semua untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Kami ingin melampaui target 75% itu,” ujar ketua KPPS TPS 19, Syofianto Simatupang pada Haluan, Rabu (9/12) pagi.
Tak hanya dijamu dengan panganan dan jajanan pasar tradisional minang saja, para pemilih ini juga diberikan kupon yang nantinya akan diundi pada sore hari.
“Ada alat rumah tangga, ada gitar listrik, payung dan lain-lain. Setiap pemilih kami berikan nomor undian, setelah mereka mencoblos. Sebelum mencoblos, mereka kami jamu dengan ketan, pisang goreng, durian, buah-buahan dan es selasih,” ungkapnya
Hal ini, terbukti cukup efektif dari 353 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), sudah setengah dari DPT tersebut memberikan hak suaranya.
“Jam, 10.30 ini saja, sudah masuk pemilih yang ke 168, dari total 353 DPT yang ada di RW XV ini,” pungkasnya. sumber