Berawal seringnya Dia bekerja di perusahaan asing, dan tertarik melihat hasil karya orang luar negeri, warga Jalan Dobi no 35, Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Barat ini, membuat bermacan kreasi unik dari buah kelapa. Berbekal sebuah pisau karter, Gunting, dan Buah kelapa yang sudah kosong isinya itu, ia membuah berbagai macam topeng serta pernak-pernik lainnya.
“Waktu saya bekerja disebuah perusahaan asing, yang bergerak dalam bidang instalasi listrik, saya melihat ada yang unik yang dimiliki oleh orang luar itu, saya melihat ada topeng, pas saya lihat ternyata topengnya itu terbuat dari buah kelapa,” ungkap Zainal yang kerap dipanggil mak Itam ini kepada Kabar nagari.
Dikatakannya, sejak ia melihat itu serta mak itam ini merasa juga memiliki jiwa seni, serta juga menyukai kesenian, maka ia mencoba-coba membuat topeng itu dirumah, walau sering kali gagal, namun Mak itam tidak patah arang dalam membuat Topeng tersebut, dengan kelincahan dan tekatnya itu, ia terus berusaha, maka akhirnya setelah satu tahun mencoba dan terus mencoba, akhirnya Mak Itam berhasil membuat berbagai macam jenis Topeng yang saat ini dipajangnya dipinggir jalan di jalan Dobi itu.
“Walaupun penilaian masyarakat ada yang Positif dan juga Negatif, akan tetapi saya tetap semangat dalam membuat topeng ini, seiring berjalannya waktu, akhirnya bisa membuat berbagai pernak-pernik ini, tidak hanya topeng saja, namun juga ada lampu hiasan rumah dan berbagai macam lainnya,”ungkap mak itam.
Disampaikan Mak Itam, yang pertama memberikan respon kepada hasil karyanya itu, adalah orang dari Luar Negeri yakni Belgia, saat turis asing itu membeli hasil karya Mak itam ini, ia mengatakan bahwa karyanya itu sangat bagus dan unik, serta kreatif.
“Pada saat itu, saja jual hasil karya saya ini per unitnya adalah 100 ribu tanpa ada tawan menawar, serta saat itu juga memancing saya tambah semangat sampai akhirnya saya bisa membuat glori ini, “katanya.
Mak Itam berharap, adanya dukungan dari pemerintah dalam menghargai karyanya ini, serta kepada masyarakat lainnya yang juga memiliki jiwa senin, ia juga berharap karyanya ini dapat berkembang dimanapun daerah yang ada di Kota padang sendiri atau di Sumatera Barat, harapnya.
Sekarang ini, Mak Itam sudah mempunyai dua orang karyawan. Ia mengatakan bahwa bahan yang didapatnya tu diambil satu buah kelapa dengan harga 3000 rupiah dari masyarakat pemetik kelapa kosong yang ada di Pariaman dan Batusangkar.
Dikatakannya, bahwa untuk satu unit kelapa Ia membutuhkan waktu dua jam dalam pembuatannya, serta kreasi dari wajah-wajah yang terpampang itu didapatnya ketika saat membuat topeng itu,”Inspirasi wajah tidak ada, pas dibuat maka akan keluar sendiri inspirasi wajah yang bagaimana yang kita inginkan,”papar mak itam.