SARIBUNDO.BIZ – Kebudayaan Minangkabau masih kuat dan mengakar di wilayah Negeri Sembilan Malaysia. pengaruh budaya Minang masih bisa dilihat hingga saat ini, seperti dalam adat istiadat, pemerintahan, bahkan dalam bidang bahasa.
Presiden Universitas Islam Antarbangsa Malaysia yang juga penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia, Tan Sri Rais Yatim mengatakan, “Beberapa pengaruh budaya Minang masih bisa dilihat hingga saat ini, seperti dalam bidang adat dan pemerintahan, juga dalam bidang bahasa,”
Ia menjelaskan beberapa hal yang masih bertahan dalam bidang pemerintahan di Negeri Sembilan hingga saat ini adalah adanya Undang Yang Empat atau di Minangkabau dikenal dengan sebutan Basa Nan Ampek.
Saat ini Basa Nan Ampek sudah tidak lagi dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sementara di Negeri Sembilan masih ada.
Dulu, di Kerajaan Pagaruyung rajanya dikenal dengan panggilan Yang Dipatuan Basa dan di Negeri Sembilan dikenal dengan sebutan Yang Dipertuan Besar yang menempati posisi sebagai raja dalam konstitusi.
“Pengaruh Minang sebenarnya tidak hanya di Negeri Sembilan, di wilayah Sabah malah ada sebuah kampung yang bernama Kampung Tan Duo atau Kampung Sutan Duo,” ujarnya.
Ia menyebutkan hal ini diakibatkan karena besarnya pengaruh para perantau Minang yang dulunya datang ke Negeri Sembilan atau wilayah Malaysia secara umum.
Seiring dengan itu, Ketua Yayasan Pusako Minangkabau Dirwan Ahmad Darwis mengatakan kebudayaan Minang tidak hanya ada dan mengakar di wilayah Sumatera Barat saja, akan tetapi juga merambah ke beberapa wilayah di Asia Tenggara.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari tradisi merantau masyarakat Minang, dimana para perantau tersebut tetap menggunakan budaya dan tradisi Minang di tempat mereka merantau. (Baca Juga: Kenalkan Tradisi Minang Melalui Festival Pesona Budaya Minangkabau)
“Berkembangnya kebudayaan Minangkabau di luar wilayah Sumatera Barat saat ini tidak terlepas dari kontribusi para perantau dahulu yang tetap mempertahankan budaya Minang,” katanya.