kartun minang lucu

Kartun Minang Lucu Ini Begitu Populer di Twitter Lhooo

Masyarakat minangkabau merupakan suku yang terkenal dengan kearifan, kecerdikan dan kreatifitasnya sehingga bisa menghasilkan keragaman yang terkenal sampai ke seluruh pelosok negeri. Tapi tahukah Anda? Masyarakat minang tidak hanya punya keragaman kuliner, atau bentang alam yang bagai surga di muka bumi, tapi ternyata kita juga punya tokoh komik.

Kaum pemuda modern dari ranah minang menciptakan karakter komik baru yang diberi nama si Bujang. Seakan tidak ingin kalah dengan eksistensi Upin Ipin dari tanah tetangga, si Bujang hadir sejak November tahun lalu di jejaring media sosial Twitter, Instagram dan Facebook. Apa ciri khasnya kartun minang lucu si Bujang? Tentu saja karena berkarakter orang minang, setiap dialog kartun ini menggunakan bahasa Minangkabau asli.

Tidak seperti kartun yang bercerita tentang kisah dongeng, atau anak-anak, tapi si Bujang lebih seperti tokoh kartun yang eksis di media-media massa dan bertugas mengomentari fenomena sosial yang tengah terjadi. Kartun minang lucu Si Bujang adalah sebuah komik strip. Komik strip adalah komik yang hanya dibuat satu halaman setiap kali terbit. Komik strip biasanya terdiri atas gambar dan dialog yang langsung tuntas dalam setiap edisinya.

Kartun Minang Lucu

kartun minang lucu si bujang
Si Bujang menyindir mahasiswa yang diajak makan Jokowi, lantas tidak jadi demo pada peringatan Harkitnas 20 Mei kemarin

Ia diceritakan sebagai seorang mahasiswa yang kerap mengkritik kondisi lingkungan sekitarnya. “Minangkabau, tetap gaul, pencemooh dan lucu, itulah karakter yang ada pada tokoh Si Bujang,” kata si pencipta karakter ini, Iggoy El Fitra.

Tokoh si Bujang merupakan alat Iggoy untuk mengungkapkan keresahannya terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi. Iggoy merupakan seorang jurnalis. Menurutnya ketika membuat berita seorang jurnalis tidak boleh beropini, berpendapat, atau menilai sesuatu kejadian, hal inilah yang mendorongnya untuk membuat karakter kartun minang lucu si Bujang sebagai sarana penyaluran opini dirinya sewaktu meliput.

“Saya jurnalis, kalau menulis berita atau memotret tidak boleh beropini, sementara banyak fenomena yang ditemui di lapangan yang harus diluruskan, akhirnya disalurkan melalui komik strip Si Bujang,” kata Iggoy. Beruntungnya, masyarakat minang juga menyukai pola kritik seperti ini, tidak anarkis tapi poin yang ingin disampaikan sangat mengena pada masalah. Akun kartun minang lucu @sibujang2014 sendiri saat ini sudah memiliki follower Twitter di atas seribu.

Iggoy ingin membuat karakter si Bujang sangat kental ‘minangnya’. Menurut Iggoy orang minang kalau melakukan kritik biasanya menggunakan bahasa menyindir namun dibalut sesuatu yang lucu, hal inilah yang menjadi karakter si Bujang. Sumber informasi: Republika

Leave a Reply