Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin konsep Restoran Padang atau Rumah Makan Padang bisa menjadi solusi nyata untuk menghindari kelaparan di seluruh dunia.
“(Tiru) konsep restoran Padang, maka dunia tidak kelaparan. Prinsip atau konsep restoran Padang itu yang dibayar hanya yang dimakan, sisanya bisa dijual lagi,” kata JK saat berpidato pada pembukaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015 di Jakarta Convention Center, Kamis (18/6).
Menurut JK, konsep Restoran Padang atau Rumah Makan Padang berbeda dengan prinsip restoran pada umumnya di mana makanan yang bersisa akan dibuang. Padahal dalam agama Islam, kata JK, tata cara makan yang baik ialah dengan mengkonsumsi makanan tanpa bersisa.
Dalam kalkulasi JK, sekitar 25 persen sisa makanan di dunia tak lagi dikonsumsi, melainkan dibuang.
“Kalau sisa ini tidak terjadi, maka dunia tidak kelaparan. Kita tak perlu impor beras kalau semua makan secara baik tanpa mubazir,” JK.
JK juga mengingatkan makanan merupakan salah satu sumber energi yang digunakan oleh manusia sehingga perannya harus diperhatikan, mulai dari proses produksi hingga pola cara konsumsinya.
Pada kesempatan yang sama, JK juga mengingatkan pentingnya hemat energi. Apalagi energi kerap terbuang lewat penggunaan pendingin ruangan atau AC.
Oleh sebab itu ia mendukung jika banyak pejabat yang lebih memilih memakai batik ketimbang jas. Batik dinilai dapat lebih menghemat energi karena tak panas digunakan di negara tropis sehingga orang tak perlu meningkatkan suhu udara menjadi dingin lewat AC.
Bagi karyawan atau pekerja kantor yang rutin menggunakan komputer atau gadget seperti ponsel dan tablet, JK mendorong mereka makin mengurangi penggunaan kertas untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Ini karena bahan baku kertas merupakan serat kayu pohon.
