Inilah Sosok Ulama Minang Pertama yang Dirikan Madrasah Indonesia di Makkah

Inilah Sosok Ulama Minang Pertama yang Dirikan Madrasah Indonesia di Makkah

Pada awal abad 20, tepatnya pada tahun 1924, seorang putra Minangkabau mencuri perhatian dunia pendidikan. Namanya Janan Thaib, putra Indonesia kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat tahun 1891. Janan Thaib adalah putra asli Minangkabau yang pergi ke Makkah pada tahun 1911 untuk melanjutkan pendidikan.

Bertandang ke Makkah, Janan Thaib belajar selama delapan tahun berhasil menempati peringkat ketujuh di al-Azhar. Capain pertamanya di dunia pendidikan adalah lulus pada tahun 1924 dengan gelar alamiyya.

Selama belajar di Makkah, Janan mendirikan sebuah komunitas Jawi dengan nama Jam’iyyah al-Khairiyyah al-Thalaba al-Azhariyyah al-Jawiyah. Komunitas itu berarti Asosiasi Pelajar Jawi al-Azhar untuk Kebaikan dengan Janan Thaib sebagai pemimpinnya.

Jajat Burhanudin dalam bukunya Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elite Politik Muslim Dalam Sejarah Indonesia menuliskan bahwa: “Perkumpulan ini, dengan Janan Tayyib dari Minangkabau sebagai presiden pertamanya, menjadi forum penting bagi komunitas Jawi di Kairo,”

Namun, komunitas Jawi tersebut akhirnya dibubarkan pada tahun 1937 karena terlalu jauh masuk ke dalam ranah politik. Setelah dibubarkan, muncullah Perhimpunan Pemuda Indonesa dan Malaya yang pada akhirnya juga masuk ke dalam pergolakan politik.

Dalam buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya Muhammad Zein Hasan pada waktu itu nama ‘Indonesia’ belum dikenal. Saat itu, nama ‘Jawa’ meliputi seluruh wilayah Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaya, Siam dan Filipina. Komunitas Jawi tersebut dalam surat izin berdirinya no. 323 hanya di izinkan untuk melakukan kegiatan sosial.

Membangun Gerakan

Namun lambat laun, Janan bersama kompratriotnya di dalam komonitas mulai memperkenalkan dan mendorong rakyat Indonesia ikut andil dalam gerakan. Gerakan ini mengarah pada upaya pemenangan tuntutan nasional seperti yang sering dikumandangkan dalam majalah mereka yang bernama Seruan Azhar.

Seruan Azhar yang dipimpin oleh Hanan Thaib ini terbit pertama kali pada oktober 1925. Seruan Azhar beraktifitas dengan mendapat sponsor keuangan dari seorang pelajar Melayu yang kaya yaitu Haji Othman bin Abdullah. Namun seruan Azhar akhirnya berhenti terbit pada Mei 1928 karena kesulitan keuangan.

Setelah itu Janan Thaib memutuskan untuk pergi meninggalkan Kairo setelah penerbitan pertama Seruan Azhar. Tujuan nya adalah Eropa untuk menambah wawasan. Beberapa tempat yang dia kunjungi adalah Paris, setelah itu lanjut ke Belanda.

Di Belanda, Janan Thaib menemui Mohammad Hatta yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia.

Kedua putra Minang itu bertemu membahas mengenai koordinasi perjuangan Indonesia di luar negeri. Atas pertemuan inilah akhirnya pada tahun 1926 Indonesia diundang ke Konferensi Islam di Kairo yang diwakili oleh Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) dan Abdullah Ahmad.

Kemudian Pada 1929, Abdul Kahar Muzakkir (Indonesia) dan Abubakar Asy’ari (Malaya) menghadiri Konferensi Buraq (Islam) di Palestina. Tujuannya jelas yaitu dalam setiap konferensi-konferensi Islam dan lain-lainnya itu diutamakan memperkenalkan bangsa Indonesia.

Mendirikan Madrasah

Setelah dari Belanda, Janan Thaib lalu menuju dan menetap di Makkah, disana dia mendirikan Madrasah Indonesia al-Makkiyah. Madrasah lain yang pada waktu itu didirikan oleh orang Indonesia yaitu Dar al-Ulum al-Diniyyah milik Syaikh Muhammad Yasin al-Padani.

Berkat keteguhan para cendekiawan muslim di Luar Negeri inilah nama Indonesia kemudian mulai dikenal di Timur Tengah pada sekitar tahun 1920-an. Madrasah Indonesia milik Janan Thain kemudian mengembangkan kesadaran berbangsa pada warga Indonesia-Malaya yang bermukim disana.

Banyak penduduk Indonesia yang sadar bahwa selama ini mereka telah dipecah dan di Fitnah oleh agen-agen dari Belanda dan Inggris. Pemecahan ini diiringi dengan masalah yang bersifat Khilafiyah hingga perbedaan suku.

Hingga pada tahun 1930 muncul sebuah Ikatan Pertindom atau Persatuan Talabah Indoensia Malaya. Itulah sedikit kisah mengenai bagaimana perjuangan Janan Thaib orang pertama yang mendapat gelar tertinggi di Universitas al-Azhar. Sumber

Related Posts

Leave a Reply