Nama alat musik yang satu ini adalah Pupuik. Alat musik tiup ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, tepatnya berada di Kabupaten Agam. Jadi ranah Minang tidak hanya terkenal karena bentang alamnya yang mempesona, masakan masyarakatnya yang mendunia, tapi juga keseniannya yang bisa memikat kita.
Pupuik Biasanya Ada Saat Acara Adat
Alat musik tiup ini memiliki suara merdu. Alat musik ini sering dipakai untuk mengiringi acara adat. Biasanya, dimainkan bersama alat musik tradisional lainnya, sehingga menghasilkan alunan musik yang unik. Masyarakat biasanya sangat menikmati permainan musik tradisional ini.
Di kabupaten Agam, alat musik tiup tradisional ini ada dua jenis. Yakni, pupuik tanduak dan pupuik batang Padi. Apa bedanya ya? Yuk kita simak sama-sama Dunsanak.
Pupuik Tanduak
Pupuik tanduak terbuat dari tanduk kerbau. Cara membuatnya dengan cara memotong ujung tanduk sehingga terbentuk rongga sampai ke pangkalnya. Nah, kalau sudah terbentuk, tanduk kerbau itu bisa ditiup dan menghasilkan suara melengking. Bunyinya seperti bunyi terompet.
Jenis tanduak ini sering dipakai sebagai penanda waktu salat. Terkadang, dipakai sebagai isyarat kepada warga kalau ada informasi yang akan disampaikan oleh pemimpin warga.
Pupuik batang padi
Kalau jenis yang terbuat dari batang padi ini biasanya dipakai untuk memeriahkan acara panen raya. Sesuai namanya, alat musik ini terbuat dari batang padi. Batang padi yang digunakan adalah batang padi yang sudah tua.
Cara membuatnya cukup sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah sampai terbentuk semacam pita suara. Nah, pita suara ini yang menjadi sumber bunyi dari pupuik batang padi.
Baik yang berjenis tanduak atau pun batang padi, keduanya memiliki kesamaan, yaitu jika ditiup akan mengeluarkan bunyi yang melengking.
Supaya suaranya semakin melengking, batang padi yang sudah dipecah tadi dapat disambung dengan lintingan daun pandan atau kelapa dan dibentuk seperti corong. Batang padi yang sudah tersambung dengan daun pandan atau kelapa itu dapat menghasilkan suara hingga jarak 2 km, lo. Luar biasa ya, sehingga ketika ada acara adat yang sedang berlangsung di suatu kampung, biasanya masyarakat akan mengetahui dengan suara musik pengiring acara tersebut.