Hamparan Rumput Mangateh di Sumbar, Eksotis Mirip New Zealand

Sumatera Barat (Sumbar) layak dianggap sebagai daerah terindah ciptaan Tuhan, pesona keindahan alam mulai dari pegunungan, danau, air terjun, hingga kulinernya memiliki daya pikat.

Berharap mendapatkan pemandangan berbeda di Sumbar. Cobalah berkunjung ke Kabupaten 50 Kota, Sumbar. Di sini terdapat satu peternakan eksotis yang dihiasi padang rumput. Keindahannya layak disandingkan dengan di New Zealand. Objek wisata tersebut bernama padang rumput Mangateh.

Hamparan Padang rumput luas ini merupakan lokasi yang dibuat khusus untuk peternakan dan diberi nama Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas (BPTU-HPT) yang berdiri sejak 1916. Didirikan pada zaman kolonial Hindia Belanda.

Peternakan peninggalan kolonial Belanda yang berada di kaki Gunung Sago ini dibangun pada 1916. Dulu peternakan ini sempat menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara.

“Berdasarkan sejarah pendiriaannya BPTUHPT Padang Mengatas telah eksis di Sumatera Barat sejak tahun 1916 atau sekitar 99 tahun yang lalu. Balai ini adalah station peternakan yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan ternak kuda. Pada tahun 1935 didatangkan sapi Zebu dari India dan berkembang dengan baik kemudian pada tahun 1945-1949, Peternakan terhenti karena terjadinya pergolakan. Kondisi peternakan ini sempat hancur karena dijadikan sebagai pusat pertahanan pada waktu itu,” tulis Instagram @padangmangateh, dikutip Senin (3/2/2020).

Hamparan padang rumput yang hijau dan subur dengan ribuan sapi-sapi yang berkeliaran mengingatkan Anda dengan peternakan-peternakan di New Zealand.

Berada di padang rumput ini, traveler akan merasakan udara sejuk dan segar. Panorama alam yang memesona dan hamparan padang rumput hijau luas menjadi ciri khas padang rumput Mangateh.

Hamparan padang rumput ini memiliki luas 280 hektare. Banyak yang mengatakan, Padang Mangateh mirip dengan Desa Hobbit yang terletak di Matamata, North Island, New Zealand.

Salah satu hewan yang diternak di sini adalah sapi. Masyarakat Sumatera Barat biasa menyebut sapi-sapi ini “Jawi atau Bantiang”. Beberapa sapi dibiarkan berkeliaran di padang rumput agar mendapat makanan terbaik.

Padang Mangateh berada di lereng Gunung Sago, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Awalnya, kolonial Belanda menggunakan tempat ini sebagai peternakan kuda.

Namun pada 1936 beralih ke hewan sapi yang didatangkan dari Benggala, India. Pada 1955, peternakan padang rumput Mengateh ini menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara.

Sumber artikel dan photo : www.inews.id

Related Posts

Leave a Reply