Singkong atau ubi jalar merupakan salah satu tanaman yang dapat dijadikan makanan pokok, sekaligus penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Di Sumatra Barat, singkong juga dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai jenis makanan olahan, seperti keripik balado.
Namun, ada olahan makanan berbahan singkong khas Minangkabau yang belum banyak diketahui umum, yaitu Godok Ubi atau Godong Singkong. Godok merupakan bahasa daerah di Minangkabau yang diterjemahkan dari bentuk godok yang bulat dicetak dengan tangan, dan bukan dari alat cetak khusus kue pada umumnya.
Godok Singkong ini bukanlah sajian makanan untuk oleh-oleh yang dapat ditemukan di berbagai toko dan juga tidak bakal ditemukan di kafe-kafe atau di rumah makan. Tapi, Godok Singkong akan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional.
Kuliner yang satu ini, sebenarnya bukanlah tergolong makanan inovasi, melainkan murni merupakan makanan yang dibuat secara tradisional, dan memiliki rasa yang benar-benar asli singkong.
Kota Padang yang merupakan salah satu daerah di Sumatra Barat, terbilang cukup banyak menjual Godong Singkong ini, karena memang penikmatnya masih terbilang banyak.
Uni Inar, pemuat dan pedagang Godong Singkong , di Pasar Raya Padang, mengatakan, Godong Singkong merupakan salah satu makanan yang telah ada sejak dulu di Minangkabau. Menurutnya, Sumatra Barat dikenal dengan rasa makanan yang enak, karena olahan makanannya benar-benar murni tanpa ada campuran seperti pewarna yang mengandung zat kimia. Selain itu, proses pembuatannya juga dilakukan secara tradsional.
“Membuat Godong Singkong juga tidak terlalu rumit, cuma yang perlu diperhatikan rasa dari ubi atau singkongnya itu. Biasanya, singkong yang tumbuh dekat kawasan pantai, agak pahit dan ubi seperti tidak cocok untuk membuat Godong Singkong,” katanya, saat ditemui Sabtu (10/08/2019).
Uni Inar menjelaskan, cara membuat Godok Singkong, ini dimulai dari mengupas kulitnya, lalu direbus hingga matang. Proses merebus singkong ini diperkirakan menghabiskan waktu kurang lebih 20-30 menit, tergantung dari kondisi apinya. Biasanya, jika merebus menggunakan kayu api akan mempersingkat waktu perebusan.
Singkong telah matang kemudian dimasukkan ke wajan yang agak besar, dan ditumbuk hingga benar-benar halus, dengan menggunakan alat botol.
Selanjutnya, singkong yang telah halus ditumbuk dicampur dengan parutan kelapa dan campuran gula pasir sesuai banyaknya singkong.
“Kalau sudah selesai, singkong yang telah dicampuri parutan kelapa, dibuat bulat dengan tangan. Kemudian digoreng, hingga menguning,” jelasnya.
Setelah digoreng, proses terakhir adalah menaburi Godok Singkong dengan gula pasir yang sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga melebur.
Ketika gulanya telah selesai dilebur, barulah seluruh Godok Singkong dimasukan ke dalam wajan yang besar, dan diaduk hingga gula pasir benar-benar merata di seluruh Godok Singkong.
“Prosesnya sangat mudah, masih tradisional dan aman untuk dimakan. Bahkan, rasanya tidaklah teralu manis. Jadi yang membuat enaknya itu, singkongnya baru dipanen, diolah secara aman dan sehat. Sehingga lahirlah perpaduan rasa singkong dengan taburan gula pasir,” ungkapnya.
Sementara itu, Godok Singkong dijual mulai dari Rp500 hingga Rp1.000 per biji, tergantung ukuran.