Kata kata yang mengandung doa yang di sanjungkan untuk kebaik an dan kejahatan bagi alim ulama serta 58 tulisan yang dirangkum dalam buku kisah perjalanan diluncurlan oleh penyair asal Sumbar.
Bernama Sulaiman Juned, penulis seakan-akan mengembalikan doa yang pernah ada di kampung halaman (Aceh) seperti memulangkan, membalikkan keadaan agar kita tetap mengingat apa yang pernah dilakukan untuk melawan santet atau pengobatan kepada orang lain.
Buku puisi “Rajah” ini telah menjadi buku tunggal yang ke 15 dari Sulaiman Juned, baginya menulis buku adalah jalan untuk tetap memperkenalkan budaya, membuat kita tetap berpikir dan akan terus berkarya dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
Dirinya saat ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Dalam keadaan bagaimana pun kita bisa berkarya, selagi masih bisa berpikir� ucap Sulaiman.saat bertemu kampus ISI Padang Panjang. Selasa.(20/10).
Dengan terbitnya buku �Rajah� membuat penyair kelahiran Aceh tersebut berhasil menerbitkan bukunya dalam waktu satu tahun satu buku. Sebagai salah satu penyair yang sangat produktif kita sangat layak memberikan apresiasi terhadap dirinya. Berikut ini salah satu penggalan puisi yang ada di dalam buku
�Rajah�.
(kurajah kurajen puleh nyoe teuka laen)
aku sedang mengaduk-aduk angin gerimis hujan panas terik baraapi bertarung
diruang kepala. Menambatkan puisi pada kabut : gigilnya merajah jiwa.
Terbitnya buku �Rajah� karya Sulaiman Juned yang diterbitkan oleh Salmah Publishing bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Kota Padang Panjang (2020). Mari kita nantikan nyala dan doa yang akan dikumandangkan atas buku puisi tersebut. Sumber