Berkunjung ke Nagari Lumpo, Produsen Batik Minangkabau

Berkunjung ke Nagari Lumpo, Satu-satunya Produsen Batik Minangkabau

Berkunjung ke Sumatera Barat rasanya kurang lengkap tidak mampir ke Nagari Ampuan Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan. Desa ini merupakan satu-satunya pengrajin batik khas Minang di ranah urang awak yang berjarak 45 kilometer dari Kota Padang.

Selain letak desa Lumpo berdekatan dengan objek wisata pulau Mandeh yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Desa Lumpo adalah desa di Sumatera Barat sebagai desa pioner penghasil batik dengan motif Minang yang memiliki beberapa keunggulan dalam hal pewarnaan yang menggunakan getah dari tanaman seperti dari kulit jengkol dan juga daun gambir.

“Awal saya mendirikan usaha pengrajin batik ini, berawal dari dukungan pemerintah daerah dan pelatihan yang diberikan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Padang kepada warga desa Lumpo yang rata rata sebagai ibu rumah tangga,” terang Novia Hertini, seorang desainer sekaligus founder ‘Batik Loempo’ kepada INDOPOS, Rabu (12/12/2018).

Menurut Novia, selama ini Desa Lumpo tidak memiliki pengrajin batik. Sebagai putri daerah Lumpo yang memiliki ilmu desainer, tenun dan batik, berdiskusi dengan desainer lainnya untuk membuka rumah produksi batik di Pesisir Selatan.

“Akhirnya saya bertemu dengan pak Hari (Syamsi Hari, red) kepala BLK Padang dan dia mendukung pendirian usaha pengrajin batik berbasis kemasyarakatan,dengan memberikan pelatihan membatik kepada 64 orang warga desa Lumpo yang terbagi dalam empat paket,” tuturnya.

Dijelaskan, produksi perdana batik Lumpo ternyata mendapat sambutan positf dari penggemar batik dan banyak dicari,sehingga Novia berobsesi akan menjadikan desa Lumpo sebagai perkampungan batik dan menjadi salah salah satu destinasi wisata batik di Sumatera Barat. “Jadi ke depan Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan songket Silungkang namun ada juga batik Lumpo,” cetusnya.

Kepala BLK Padang Syamsi Hari mengatakan, tahun depan pihaknya akan memerikan pelatihan membatik kepada 96 orang warga Nagari Lumpo yang terbagi dalam 6 paket.

“Tahun depan target kami memberikan pelatihan membatik kepada 96 warga Nagari Lumpo,agar produksi rumah batik Lumpo terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara nasional,” kata Hari. sumber

Related Posts

Leave a Reply