Menjadi peternak ayam kini tidak saja untuk mendapatkan telur dan daging, tetapi juga sudah merambah ke dunia kesenangan alias hobi. Salah satu bentuk usaha ini adalah pengusahaan ayam hias.
Seperti yang dirasakan Hendra Suzanna, salah seorang penghobi dan pengusaha ayam hias di Batusangkar, membuktikan, kalau peminat ayam hias mulai banyak, seiring dengan meningkatnya orderan ke usaha yang mulai digelutinya sejak dua tahun silam itu.
“Sebagaimana hobi-hobi lainnya, beternak ayam hias kini sudah mulai banyak diminati orang di Batusangkar. Kendati hobi dan bersifat kesenangan, namun usaha ini juga bisa menghasilkan uang bula ditekuni dengan serius dan sungguh-sungguh,” ujar Hendra, saat membuka stand ada ajang pameran dalam rangka Festival Pesona Minangkabau.
Sebagai bentuk usaha baru di Kabupaten Tanah Datar, pihaknya optimis akan dapat berkembang dengan baik. Itu pulalah sebabnya, dia mengusung slogan “Mendulang emas dari ayam hias.”
Untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan berbagai informasi, Hendra mengaku bergabung dengan Komunitas Ayam Hias Sumatera Barat, yang kini komunitas itu juga telah ada di Batusangkar. Dari situlah, akunya, dia mendapatkan banyak hal terkait ayam hias, pemeliharaan, dan perawatannya.
“Mengasyikkan. Beternak ayam hias tidaklah rumit. Biayanya juga tidak terlalu besar. Bergabung dengan komunitas, menjadi bagian penting dalam mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi para anggota. Dengan demikian, semuanya jadi mudah, Kebutuhan vitamin dan hal-hal lain yang dibutuhkan ayam, dapat pula kita peroleh,” katanya.
Tampil di ajang pameran berkelas nasional pusat kota budaya itu, bagi Hendra, menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat. Dari arena tersebut, tegasnya, penghobi ayam hias baru bermunculan, karena banyak pengunjung stand yang menyatakan minatnya dan membeli ayam hias yang sudah disediakan anggota komunitas.
Dengan penghasilan yang pas-pasan selaku pegawai honorer di lingkup pemerintah daerah, Hendra mengaku, hobinya itu turut membantu menyelesaikan masalah keuangan dan biaya hidup sehari-hari.
“Kami terus berupaya melakukan promosi, sekaligus mengedukasi para penghobi baru agar bisa maju. Kini yang banyak diminati itu ayam hias jenis silky, poland, serama, ketawa, kate dan brahma. Untuk ayam lokal, ada cemani dan kukuak balenggek,” terangnya.
Harga ayam hias yang diperdagangkan pun bervariasi, tergantung kepada jenis dan ukurannya, tapi berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp15 juta. Sebuah nilai jual yang amat menggiurkan.
Sumber photo : topsatu.com