SARIBUNDO.BIZ – Pariaman merupakan daerah yang sangat luas sehingga dijuluki sebagai “Piaman Laweh”. Saking luasnya Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah bagian dari Pariaman. Namun saat ini Kepulauan Mentawai sudah menjadi Kabupaten sendiri serta Kota Pariaman juga memisahkan diri karena pemekaran
Selain luasnya, Pariaman juga dikenal karena tradisi uniknya yang terkenal kemana-mana, salah satunya adalah tabuik yang digelar setiap tanggal 10 Muharram kalender Hijriah. Selain dua hal tersebut ada hal-hal yang diingat orang tentang Pariaman atau hal yang identik banget dengan Pariaman, apa saja itu? Yuk, kita bahas:
Laweh
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, wilayah Pariaman itu sangat luas. Bahkan selain Mentawai, dulunya Ulakkarang, Gunuang Pangilun, Marapalam, Teluakbayua, Subarang Padang dan Aiamanih masuk ke dalam wilayah Pariaman.
Dengan luas wilayahnya, Pariaman juga menjadi sentra penghasil beras dulunya, karena memiliki area sawah yang sangat luas. Bahkan kata orang tua-tua di kampung saya, jika di Pariaman orang sudah panen padi, maka harga beras akan turun karena kelebihan stok.
Pantai
Ketika disebut kata Pariaman, maka salah satu yang diingat orang adalah Pantai, karena Pariaman yang memang berada di wilayah pesisir Sumatera Barat. Dan tentu saja pantai yang paling diingat adalah Pantai Gandoriah, karena pantai ini memang menjadi ikonnya Kota Pariaman dan sudah menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal. Tapi sebenarnya Pantai di Pariaman tidak cuma Pantai Gandoriah, masih banyak sebenarnya pantai-pantai indah dan asri. Namun belum bayak terekspos dan belum terlalu dikembangkan oleh pemerintah setempat. Saking identiknya pantai dengan Pariaman sampai ada kalimat, “Lai nampak juo lauik lai, Piaman tu mah (Selama masih terlihat laut, maka itu masih Pariaman).”
Tabuik
Salah satu yang paling identik dengan Pariaman adalah Tabuik. Bahkan Kota Pariaman dijuluki sebagai Kota Tabuik. Perayaan Tabuik merupakan tradisi masyarakat Pariaman untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein.
Baruak (Beruk) dan Karambia (Kelapa)
Salah satu yang identik banget dengan Pariaman adalah Baruak. Baruak adalah sejenis kera dan di Pariaman Baruak digunakan oleh masyarakat untuk memetik kelapa (karambia). Bahkan di Pariaman ada khusus tempat untuk melatih Baruak-Baruak agar bisa memetik kelapa. Semacam sekolah gitu.
Sate
Salah satu yang ikonik atau sangat identik dengan Pariaman adalah kuliner satenya yang khas. Sate dari Pariaman berbeda dengan daerah lain di Sumbar. Sate Pariaman memiliki kuah yang lebih merah dan biasanya rasanya lebih pedas.
Sala Lauak
Waini, salah satu makanan favorit sampai ke rantau sana. Kuliner yang satu ini nggak bisa lepas dari kata “Pariaman”. Jika ada kata Pariaman dan Makanan maka Sala Lauak lah yang akan teringat pertama kali.
Sala Lauak merupakan kuliner sejenis gorengan, terbuat dari adukan tepung beras, cabe merah giling, dan beberapa rempah lainnya serta ikan. Sala Lauak cocok disantap dengan makanan apapun, baik untuk makan nasi, ketupat, dimakan dengan sate.. ah enaklah pokoknya. Kalau ke Pariaman rugi kalau tidak mencoba sala lauak.
Dilansir dari Infosumbar