Generasi muda Minangkabau, Sumbar sangat berpotensi menjadi perantau kelas dunia, dengan segala kecakapan, budaya, dan keinginan.
Perpindahan dan migrasi penduduk dunia kian kencang, dan dinamis. Setiap bangsa, mau tidak mau harus mempersiapkan diri dalam dinamisasi penduduk yang tinggi tersebut. Penduduk Sumbar yang terkenal dengan merantaunya berada di dua pilihan, tetap dengan budaya merantau atau berada di kampung.
“Kita perlu mendorong generasi muda khususnya minang, untuk meninggalkan kampung bahkan negaranya. Untuk mencari pekerjaan di negara lain dengan pekerjaan yang layak, manusiawi dan berpendapatan tinggi,” ungkap Sekretaris Utama BKKBN RI H Nofrijal saat dihubungi, Minggu (9/6).
Menurutnya, banyak pekerjaan yang menantang di luar negeri seperti jadi direktur, jadi staf di badan-badan internasional, termasuk dilingkungan perserikatan bangsa-bangsa, konsultan teknis perusahaan multi global, bidan, perawat, guru, dan dosen.
“Yang tidak kalah berpotensinya juga dibidang kuliner. Sumbar perlu mendorong dibukanya rumah makan padang seantero dunia, khususnya di kota-kota besar,” ulasnya.
Namun begitu, tantangan ini tidak bisa menunggu bola atau nasib, suksesnya sangat ditentukan komitmen pemerintah dalam membangun budaya go internasional dengan mempersiapkan remaja dan generasi muda untuk menggeluti kesempatan kerja di luar negeri.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten kota perlu memiliki grand design dan road-map pengiriman tenaga profesional ke luar negeri. Untuk itu, diperlukan re-orientasi secara umum, memperkuat sekolah-sekolah vokasi, serta menjembatani hubungan kerja dengan negara-negara sahabat. Bahkan dapat melakukan kesepakatan dengan negara-negara bagian atau provinsi di negara yang dituju,” jelasnya.
Tahun 2020, Sumbar khususnya Kota Padang akan menjadi tuan rumah pada parayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVII. Dalam waktu yang hampir bersamaan, peristiwa suksesi kepemimpinan melalui pemilihan kepala daerah, gubernur dan wakil, beberapa bupati walikota akan berlangsung secara serentak.
Disamping menjaga suksesi keberlangsungan pembangunan, suksesi kepemimpinan akan diwarnai dengan penguatan komitmen dan kompetensi, pengalaman, kemampuan, ide dan tawaran perubahan.
“Salah satu isu yang hangat, menyonsong pemilihan sesuai dengan waktunya adalah bonus demografi. Untuk menghadapi bonus demografi juga dibutuhkan persiapan yang matang dalam menciptakan generasi yang handal, dan mampu bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri, ” tambahnya.
Rangkaian dalam kegiatan Harganas tersebut akan panjang. Tidak hanya di Padang sebagai tuan rumah, tapi juga melibatkan Bukittinggi, Kota Solok, Padang Panjang, Kota Pariaman. Kegiatan ini juga akan diisi dengan aksi bakti sosial, kunjungan lapangan, workshop, dan sejumlah agenda lainnya.
“Puncaknya memang direncanakan di padang, tapi tepatnya nanti kita akan kasi tau. Nanti juga akan ada festival biduak keluarga, suatu bentuk ceremony yang akan melibatkan keluarga harmonis yang memakai sampan. Maknanya, bahwa keluarga itu harus ‘dikayuah’ atau diperjuangkan,” jelasnya.
Selain itu, juga akan ada parade motor dan mobil. Untuk tema, ia mengatakan berkaitan dengan agama, budaya, dan pariwisata. Jadi, konsepnya membangun keluarga berlandaskan agama, budaya, dan ekonomi pariwisata.