Yuk Nikmati Sensasi Tidur di Rumah Adat Minang di Kawasan Saribu Rumah Gadang

Yuk Nikmati Sensasi Tidur di Rumah Adat Minang di Kawasan Saribu Rumah Gadang

SARIBUNDO.BIZ – Datang dan melihat rumah adat Minangkabau mungkin adalah wisata yang biasa dan sudah sering dilakukan. Tapi pernahkah Anda merasakan langsung bagaimana rasanya sensasi menginap di Rumah Gadang.? Tidur bareng rame-rame disepanjang ruang tengah rumah gadang? anda bisa menikmatinya di kawasan saribu rumah gadang

Datanglah ke Nagari Koto Baru di Kabupaten Solok Selatan. Di Nagari Koto Baru inilah terdapat Kawasan Saribu Rumah Gadang. Ada alasan khusus lain kenapa kawasan ini bernama Saribu Rumah Gadang.

Saribu yang berarti seribu layak disematkan kepada Kawasan Saribu Rumah Gadang karena masih banyaknya Rumah Gadang di kawasan ini. Dan sebagian besar masih terawat dan menjadi tempat tinggal bagi pemiliknya. Tahun 2008, DR. Meutia Hatta bersama UNESCO mencanangkan nagari (desa adat) kecil ini dengan sebutan Saribu Rumah Gadang. Karena saking rapatnya rumah gadang di sini berdiri satu sama lain.

Menurut Uda Nofrins yang giat mempromosikan Solok Selatan, setidaknya ada lebih dari 130 Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang. Sebagian besar masih ditinggali oleh pemiliknya dan sebagian hanya menjadi tempat jika ada acara besar. Sebagian lagi rusak karena tidak lagi terawat.

Namun, berkat kerja sama Pemerintah Daerah, Pegiat Pariwisata yang digawangi oleh Uda Nofrins serta tangan dingin ASATI (Association of Sales Travel Indonesia) melalui Ketuanya Ade Nusyirwan, Rumah Gadang di Koto Baru tersebut kini siap menjadi homestay dan menerima tamu-tamu kelas atas.

Menurut Ade Nusyirwan yang telah melakukan pembinaan kepada pemilik Rumah Gadang dengan timnya hingga belasan kali, setidaknya sudah ada 10 unit Rumah Gadang yang siap menampung wisatawan. Sudah beberapa kali rombongan wisatawan dari kalangan menengah ke atas yang mencoba menginap di sana. Yang paling besar berjumlah 150 orang.

“Saat ini sudah ada sebanyak 10 unit Rumah Gadang yang siap, dan itu semuanya diorientasikan untuk pasar kelas premium. Dan ini adalah sasaran bagi golongan menengah atas karena suasana seperti di Saribu Rumah Gadang ini yang mereka cari. Ada segmen pasar yang lebih tertarik berwisata ke daerah-daerah yang tidak mainstream alias biasa-biasa atau sudah terlalu umum”, tutur Ade. “Yang menarik lagi, ternyata semua mereka umumnya komplain. Komplain kenapa hanya 1 malam. Harusnya 2 malam menginap disini, baru kerasa aura nya rumah gadang tersebut”, tambah Uni Ade.

Di kawasan Saribu Rumah Gadang wisatawan bisa menginap dan merasakan bagaimana rasanya tidur di dalam Rumah Bagonjong khas Minangkabau. Selain itu suasana kampung di Kawasan Saribu Rumah Gadang juga mampu menghadirkan suasana Minang Saisuak. Masyarakatnya sangat ramah-ramah dan murah senyum.

Para perantau dan wisatawan yang bukan dari Sumatera Barat tentu sangat ingin datang ke Solok Selatan dan mencoba langsung bagaimana rasanya tinggal di sebuah perkampungan yang kental dengan suasana minangnya.

Karena tidak hanya tidur di dalam Rumah Gadang, melainkan ketika mereka datang dalam jumlah besar juga akan disambut dengan makan bajamba lengkap dengan simulasi petatah petitihnya.

Properti dan suasana di dalam rumah gadang seperti hiasan dinding, gelas, piring, cerek dan sebagainya juga masih bernuansa Minang jaman dulu. Seperti gelas dan piring kanso yang digunakan. Serta ibu-ibu disana yang kesehariannya masih berpakaian baju kurung.

Selain itu di sini Anda juga bisa menikmati makanan khas, seperti saat sarapan Anda akan dihidangkan Ketupat dengan Gulai Nangka. Ada juga Sipuluik Kanji, Pinukuik dan Pangek Pisang yang merupakan kuliner khas Solok Selatan.

Masih di kawasan Saribu Rumah Gadang Anda juga akan disuguhkan berbagai keseniah khas Solok Selatan seperti Tari Tampuruang, Tari Piriang dan Silek Luncua. Uniknya lagi, penari dan pemain musiknya semua dilakukan oleh ibu-ibu yang berumur 40 tahun ke atas dengan semangat yang tidak kalah dengan yang muda-muda.

Jika Anda menginap 2 malam di Kawasan Saribu Rumah Gadang, maka Anda punya kesempatan untuk menikmati obyek-obyek wisata yang lain seperti Body Rafting atau Tubing di aliran sungai jernih dari pegunungan, makan siang bersama dengan alas daun pisang.

Anda juga bisa berkunjung ke Kebun Teh Liki yang memproduksi Teh Hijau terbesar di Asia Tenggara. Di area Kebun Teh ini kita tiba-tiba bisa mencoba kacang terenak dan termahal di dunia yaitu Kacang Makadamia. (Baca Juga: Tidak Semua Wilayah Minangkabau dapat Mendirikan Rumah Adat)

Di latar belakangnya berdiri dengan indahnya Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl, gunung berapi tertinggi di Asia. Masih didalam lokasi kebun teh, kita akan menemui air terjun dua tingkat dengan debit terbesar di Sumbar yaitu Air Terjun Tansi Ampek. Satu lagi Air Terjun Kembar Bangun Rejo.

Cukup? Tentu saja belum. Setelah lelah wisata ke berbagai lokasi, kita bisa berendam di kolam Hot Water Boom. Ah. nikmat apa lagi yang dicari ya?

Related Posts

Leave a Reply